JawaPos.com–Kapal feri tujuan Pulau Sapudi, Kabupaten Sumenep, tertahan di Pelabuhan Jangkar Situbondo karena cuaca ekstrem. Angin kencang dan gelombang tinggi terjadi di perairan Selat Madura.
Koordinator UPT Pelabuhan Pengumpan Regional (PPR) Banyuwangi Wilayah Kerja Jangkar, Situbondo, Tri Wahyono mengatakan, kapal feri KMP Wicitra Dharma 1 (Satya Kencana) tertahan di Pelabuhan Jangkar sejak Minggu (26/2). Kapal tidak berani berlayar karena gelombang tinggi disertai angin kencang.
�Kalau calon penumpang di pelabuhan tidak ada yang tertahan karena sebelumnya sudah kami informasikan mengenai cuaca ekstrem di perairan Laut Sapudi,� kata Tri Wahyono seperti dilansir dari Antara di Situbondo, Selasa (28/2).
Dia menjelaskan, KMP Wicitra Dharma 1 tertahan di Pelabuhan Jangkar karena operator kapal tidak ingin mengambil risiko dalam pelayaran. Sebab, di perairan Laut Sapudi, ketinggian gelombang mencapai 1,5 meter dan disertai angin kencang.
Rencananya, kata dia, KMP Wicitra Dharma 1 rute Jangkar-Sapudi akan diberangkatkan pada hari ini (28/2). Namun, masih menunggu informasi lanjutan mengenai cuaca di Sapudi.
�Kalau hari ini di Jangkar cuaca dan gelombang laut mulai landai, operator menunggu informasi dari Sapudi. Jika memungkinkan cuaca bagus di Sapudi, KMP Wicitra Dharma 1 diberangkatkan, tapi jika masih kurang bagus bisa tertunda lagi,� ujar Tri Wahyono.
Dia menambahkan, hingga hari ini (28/2) ada dua kapal feri yang masih bersandar di Pelabuhan Jangkar, selain KMP Wicitra Dharma 1 rute Jangkar-Sapudi juga ada KMP Munggiyango Hulalo rute Jangkar-Kalianget.
�KMP Munggiyango Hulalo tujuan Kalianget berangkat hari ini karena cuaca di perairan Laut Kalianget landai bila dibandingkan di Sapudi. Kalau di laut Jangkar gelombangnya landai,� terang Tri Wahyono.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas 1 Juanda Sidoarjo, merilis waspada cuaca ekstrem di wilayah Jawa Timur, terhitung sejak 25 Februari hingga 3 Maret.