JawaPos.com – Kedatangan pelatih FC Porto Sergio Conceicao ke tanah Italia identik dengan kegagalan klub Serie A di 16 besar Liga Champions.
AS Roma empat musim lalu (2018–2019) dan Juventus dua musim lalu (2020–2021) menjadi korban Conceicao.
Inter Milan musim ini pun dibayangi ketakutan yang sama. Apalagi, tekanan dialami Inter dengan menjadi tuan rumah lebih dulu dalam first leg di Stadio Giuseppe Meazza dini hari nanti (siaran langsung mOji/Champions TV 1/Vidio pukul 03.00 WIB).
Rapor bagus Conceicao tidak bisa dimungkiri karena pengalaman enam tahun (1998–2004) berkarier di Serie A bersama SS Lazio, Parma Calcio 1913, maupun Inter.
Capaian paling sukses Conceicao adalah ketika memenangkan scudetto Serie A bersama Lazio (1999–2000). Itulah kali terakhir Biancocelesti juara liga domestik.
Yang menarik, allenatore Inter saat ini, Simone Inzaghi, merupakan rekan seklub Conceicao selama bermain di Lazio. Tapi, Conceicao tidak ingin terdistraksi.
”Ketika saya menghadapi sebuah pertandingan, saya benar-benar ingin melupakan dari mana saya berasal maupun klub masa lalu saya. Saya akan fokus total untuk pertandingan,” ucap pria 48 tahun itu seperti dilansir Mais Futebol.
Sebagai mantan pemain Inter pula, Conceicao mengungkapkan bagaimana rasanya menjalani atmosfer pertandingan di Meazza.
Apalagi, dalam fase grup Liga Champions musim lalu, Conceicao juga bertandang ke stadion yang sama, tetapi lawannya AC Milan. Porto berhasil memaksakan hasil seri 1-1.
Dini hari nanti Conceicao konfiden bisa menaklukkan Inter di Meazza. ”Karena kami mempunyai kemampuan untuk mengalahkan mereka (Inter),” koar peraih tiga kali gelar Primeira Liga bersama Porto tersebut.
Sementara itu, dalam pre-match press conference di Appiano Gentile –kamp latihan Inter, Simo mengaku gembira bisa bertemu dengan Conceicao meski beda kubu.
”Dia (Conceicao) menjalani karier di dunia kepelatihan yang sama luar biasa seperti saat masih menjadi pemain. Secara fisik dan teknik, Porto asuhannya sangat tangguh,” puji Simo kepada Radio TMW.