JawaPos.com – Penyakit diabetes bisa berdampak komplikasi salah satunya ancaman amputasi saat kakinya mengalami luka. Maka pasien diabetes yang sudah mengalami luka pada kakinya harus telaten dalam merawat lukanya.
Setiap tahun, angka penyandang diabetes terus bertambah dan diperkirakan jumlahnya akan mencapai lebih dari 400 juta orang di seluruh dunia pada tahun 2030. Statistik menunjukkan bahwa prosedur amputasi pada 6 dari 7 penderita kaki diabetik, diawali dari sebuah luka sederhana.
“Padahal 85 persen dari luka tersebut sebetulnya dapat dicegah dan ditangani dengan baik agar tidak berkembang ke arah yang lebih serius,” kata ahli Spesialis Luka dari Heartology Cardiovascular Center, Dokter Adisaputra Ramadhinara, secara virtual, Minggu (1/8).
Dia mengedukasi agar pasien diabetes mampu melakukan pencegahan dan deteksi dini terhadap kaki diabetik. Sehingga untuk mengurangi angka kejadian penderita luka diabetes dan risiko amputasi di kemudian hari.
“Saat ini perkembangan ilmu pengetahuan di bidang perawatan luka telah berhasil menekan angka amputasi,” ujarnya.
Penggunaan berbagai dressing modern untuk mengatasi infeksi dan menjaga agar suasana luka tetap lembap juga sangat diperlukan. Karena dalam suasana lembap, pertumbuhan jaringan baru menjadi lebih optimal dan proses penutupan luka oleh sel kulit baru bisa terjadi dengan lebih cepat.
Dia juga tidak menganjurkan penggunaan kassa sebagai penutup luka. Mengapa? “Karena kassa tidak dapat menjaga kelembapan daerah luka dan dapat meningkatkan risiko infeksi,” katanya.
Sebuah studi menunjukkan bahwa bakteri dapat menembus hingga 64 lapisan kassa. Hal ini membuat kassa bukanlah penutup luka yang ideal. Selain itu, pengendalian kadar gula darah harus dilakukan secara optimal, agar proses penyembuhan luka dapat berjalan dengan baik.
Dia juga menegaskan selama menjalani perawatan, kaki yang sedang terluka juga harus diistirahatkan dan tidak boleh menjadi tumpuan beban. Saat ini perawatan luka selalu mengedepankan pentingnya kerja sama multidisiplin.
Pada kasus luka diabetik di kaki, perawatan luka dapat ditangani oleh dokter spesialis luka. Namun,
bilamana terjadi penyumbatan pembuluh darah di kaki, maka diperlukan keterlibatan spesialis vaskular untuk tindakan revaskularisasi atau perbaikan aliran darah ke tungkai guna menunjang proses penyembuhan luka yang optimal.