JawaPos.com – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengirim pasokan beras dari Surabaya ke Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pengiriman pasokan beras tersebut menggunakan dua Kapal Tol Laut yaitu KM. Kendhaga Nusantara 5 dan KM. Kendhaga Nusantara 11.
Tenaga Ahli Menteri Perhubungan Bidang Pelayanan Transportasi Laut dan Kemaritiman Andre Mulpyana mengatakan Kementerian Perhubungan memiliki tugas dari Presiden Joko Widodo untuk memfasilitasi pendistribusian barang dan menekan disparitas harga di wilayah Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan (3TP) melalui program Tol Laut.
Tak hanya itu, menurutnya Tol Laut juga berfungsi untuk menunjang kegiatan-kegiatan lain dalam kerangka kegiatan sosial kemanusiaan. Salah satunya adalah kegiatan pengangkutan beras ini.
“Kemenhub akan selalu siap mendukung daerah yang mengalami kelangkaan bahan pokok untuk dapat kita bantu pemenuhannya dengan memanfaatkan program Tol Laut dan tentunya tetap memperhatikan aspek kebutuhan-kebutuhan daerah-daerah yang telah dilalui kapal tol laut secara regular, maupun trayek deviasi yang disesuaikan dengan urgensi kebutuhan supply pangan,” kata Andre Mulpyana dalam keterangan resmi, Rabu (29/3).
Ia menjelaskan, pengiriman beras melalui Jalan Tol Laut dilakukan guna mengatasi persoalan kekurangan stok beras atau krisis beras di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pasalnya, hal tersebut menyebabkan komoditi beras di sana menjadi mahal.
Pasokan beras ini dilakukan sebagai upaya penetrasi dan bisa digunakan operasi pasar. Sehingga stok beras dapat tercukupi dan harganya dapat kembali stabil.
“Untuk itu sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo melalui Perusahaan Umum (Perum) Bulog untuk dapat melakukan pendistribusian bantuan beras dari Surabaya ke Provinsi Nusa Tenggara Timur khususnya daerah Ende, Maumere dan Atapupu,” ujar Andre.
Lebih lanjut, ia berharap agar seluruh kementerian dan lembaga yang terlibat dapat mendukung program ini agar bantuan beras ini tepat guna kepada penerima manfaat di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
“Untuk itu, saya mengajak Bapak/Ibu sekalian dari Kementerian dan Lembaga terkait untuk bersama-sama mengawal program Tol Laut ini agar berjalan dengan baik dan memberikan manfaat yang luas untuk masyarakat di daerah-daerah yang membutuhkan,” lanjutnya.
Pada kesempatan yang sama, Kasubdit Angkutan Laut Khusus dan Jasa Usaha Terkait Mohd. Arief Agustian menjelaskan sebanyak kurang lebih 1.400 Ton beras diangkut dan didistribusikan ke Provinsi Nusa Tenggara Timur menggunakan 2 unit kapal Tol Laut yaitu KM. Kendhaga Nusantara 5 yang dioperasikan oleh PT. Pelayaran Pelangi Tunggal Ika dan KM. Kendhaga Nusantara 11 yang dioperasikan oleh PT. PELNI (Persero).
“Kapal pertama KM. Kendhaga Nusantara 5 telah diberangkatkan pada hari Minggu (26/3) dengan jumlah muatan 600 Ton beras atau 30 Teus dengan tujuan Maumere sebanyak 2 Teus dan Ende sebanyak 28 Teus,” tuturnya.
Selanjutnya, kata Arief, pada hari ini menyusul diberangkatkan KM. Kendhaga Nusantara 11 dengan jumlah muatan 800 Ton beras dengan menggunakan 50 kontainer. “Dengan rincian, didistribusikan ke Ende sebanyak 11 kontainer dan Atambua sebanyak 39 kontainer,” tandasnya.