JawaPos.com–Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta Pemerintah Provinsi Bali meningkatkan pengetesan, pelacakan, dan perawatan, atau testing, tracing, treatment (3T) untuk menekan angka kasus aktif Covid-19 di daerah tersebut.
”Yang menjadi masalah, positivity rate di Bali masih sangat jauh di atas standar WHO (World Health Organisation), yaitu 5 persen. Sementara positivity rate di Bali 38,3 persen. Ini masih tinggi,” kata Wapres Ma’ruf Amin seperti dilansir dari Antara saat memimpin rapat koordinasi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Bali dalam video, Jumat (30/7).
Wapres meminta Pemprov Bali meningkatkan jumlah tes menjadi 15.000 per 1.000.000 penduduk karena angka positivity rate di Bali lebih dari 25 persen. ”Jumlah testing di Bali sudah di atas standar WHO, yaitu 1.000 tes per 1.000.000 penduduk dalam satu minggu. Namun perlu dilihat kembali dan disesuaikan dengan inmendagri bahwa bila positivity rate suatu daerah di atas 25 persen, jumlah tes perlu ditingkatkan menjadi 15.000 per 1.000.000 jiwa penduduk,” jelas Ma’ruf Amin.
Selain itu, Wapres mengimbau Pemprov Bali memperbanyak tempat tidur perawatan dan lokasi isolasi di seluruh kabupaten dan kota. Sebab, angka kasus aktif Covid-19 di Bali terus meningkat. Bahkan, di Kabupaten Buleleng angka bed occupancy rate (BOR) mencapai 94 persen.
”Angka BOR di semua kabupaten di Bali melebihi 70 persen, bahkan ada yang sampai 94 persen seperti di Buleleng,” ujar Ma’ruf Amin.
Terkait dengan ketersediaan ruang perawatan bagi pasien Covid-19 di Bali, Gubernur Bali Wayan Koster meminta wapres mempercepat penambahan tempat tidur agar BOR makin rendah. Pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menambah tempat tidur di sejumlah rumah sakit di Bali.
”Mohon Bapak Wapres kiranya dorong Bapak Menteri PUPR supaya melakukan percepatan penambahan tempat tidur di Provinsi Bali,” tutur Wayan.
Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan, BOR di Bali masuk kategori sedang karena kasus aktif mulai landai. Namun, kapasitas tempat tidur perawatan perlu ditingkatkan untuk mengantisipasi lonjakan angka kasus Covid-19.
”Ada 2.312 kapasitas tempat tidur yang tersedia, untuk tempat tidur isolasi yang sudah terpakai 1.787, jadi kira-kira masih ada 600 tempat tidur lagi yang bisa dinaikkan kapasitasnya untuk mengisi kalau ada pasien yang ingin masuk tempat isolasi,” kata Dante.