JawaPos.com – Turunnya kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Gresik juga berdampak pada posko-posko siaga di 10 puskesmas. Dalam seminggu terakhir, posko untuk transit pasien Covid itu cenderung sepi.

Salah satunya di Posko Puskesmas Kebomas. Dari pantauan Jawa Pos Rabu siang (11/8), posko dengan tenda berkapasitas 10 bed itu kosong. Sudah seminggu ini tenda tersebut tidak diisi pasien. Maklum, bed occupancy rate (BOR) rumah sakit (RS) sudah longgar.

Kepala Puskesmas Kebomas Dyan Eka Puspitasari menyatakan, keberadaan tenda tersebut digunakan untuk transit pasien. Karena kasus mulai turun, akhirnya tenda Covid itu sering kosong.

’’Alhamdulillah, proses rujukan ke RS juga lancar, tidak pakai transit lagi. Untuk di puskesmas, sudah tidak setiap hari ada pasien,” ucap dokter mantan kepala Puskesmas Balongpanggang itu.

Bukan hanya di Kebomas, di Puskesmas Manyar juga demikian. Namun, meski kasusnya turun, di Puskesmas Manyar masih ada satu–dua pasien yang mampir ke tenda darurat itu.

Kepala Puskesmas Manyar Ovaldo Kurniawan menyatakan, setiap hari masih ada pasien yang datang ke tenda. Namun, secara garis besar, dokter mantan kepala Puskesmas Dukun itu menyebutkan bahwa tren sudah menurun. ’’Kondisi tenda sudah sepi karena tren transit sudah turun,” ujarnya.

Di posko puskesmas lain, yakni di Puskesmas Cerme, pun sama. Kepala Puskesmas Cerme Sukadi menyatakan, penurunan pasien terjadi sejak seminggu terakhir. Terutama untuk pasien yang transit ke tenda posko. Apabila ada pasien Covid, pihak puskesmas langsung merujuk ke rumah sakit karena BOR sudah longgar. ’’Penurunan terjadi sejak seminggu belakangan ini. Tenda mulai sepi,” kata dokter mantan kepala Puskesmas Wringinanom itu.

Pertengahan Juli lalu, saat Bupati Fandi Akhmad Yani melihat langsung perkembangan tenda darurat di puskesmas, memang jumlah pasien mulai menunjukkan penurunan. Bahkan, setelah tenda itu sempat penuh terus, tren penurunan angka transit terjadi sejak akhir Juli kemarin.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Gresik Saifudin Ghozali menyatakan, saat ini bed di sejumlah fasilitas kesehatan (faskes) mulai longgar. BOR di rumah sakit tercatat sudah berada di angka 35 persen. Bahkan, kasus aktif Covid-19 hingga Selasa kemarin tinggal 1.068 kasus. ’’Kasus saat ini cenderung menurun. Tapi, tetap harus patuh prokes,” ujar dokter alumnus Universitas Negeri Jember tersebut.

Ghozali menyebutkan bahwa pihaknya dalam minggu-minggu ini akan melakukan evaluasi lebih dulu. Sebab, sistem posko transit di puskesmas sudah tertata bagus. ’’Nanti kami evaluasi dulu apakah tren benar-benar turun. Kalaupun kami nonaktifkan tenda itu, mungkin bertahap. Tidak langsung 10 tenda di 10 puskesmas,’’ imbuhnya.

Hal itu dilakukan sebagai langkah kesiagaan apabila sewaktu-waktu kasus Covid-19 kembali mengalami kenaikan. ’’Intinya, kami tahan dulu sambil kami evaluasi terkait perkembangan kasus Covid,” tutup mantan kepala Puskesmas Bungah tersebut.

By admin