JawaPos.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengumumkan bahwa pemerintah dan PT Pertamina (Persero) sepakat untuk melakukan relokasi atau pemindahan Depo Plumpang di Koja, Jakarta Utara ke tanah milik Pelindo.
Menurut Erick, keputusan ini merupakan solusi bersama yang telah dibahas dalam rapat internal BUMN sebagai bentuk memberi perlindungan dan keamanan bagi masyarakat. Namun, ia menyebut bahwa tanah Pelindo baru siap dibangun pada akhir tahun 2024.
“Kamu sudah rapatkan bahwa kilang akan kita pindah ke tanah Pelindo, kita sudah koordinasi dengan Pelindo itu lahannya siap dibangun pada akhir tahun 2024,” kata Erick Thohir usai rapat internal bersama dengan Direktur PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, Senin (6/3) sore.
Ia menjelaskan, pembangunan depo di tempat baru akan membutuhkan waktu sekitar 2 sampai dengan 2,5 tahun. Oleh sebab itu, maka secara efektif Depo Plumpang akan resmi pindah sekitar 3,5 tahun mendatang atau sekitar awal tahun 2027.
Lantaran secara waktu proses relokasi masih membutuhkan waktu yang lama, Erick meminta kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan juga masyarakat untuk ikut mendukung keputusan ini.
Sembari menunggu tanah Pelindo siap untuk dibangun Depo Pertamina yang baru, pihaknya akan membuat buffer zone atau wilayah aman di sekitar Depo Plumpang. Ini dilakukan sebagaimana perintah Presiden Jokowi untuk mengutamakan perlindungan bagi masyarakat.
Bahkan tak hanya di Plumpang, komitmen atas keamanan masyarakat ini juga akan diberlakukan disejumlah kilang milik Pertamina lainnya. Seperti di Balongan dan juga Semarang.
“Karena ini perlindungan bagi masyarakat yang didorong oleh Bapak Presiden. Kami juga meyakini ini adalah hal yang penting. Maka kami akan membuat buffer zone atau wilayah aman disekitar kilang-kilang Pertamina. Tentu tidak hanya di Depo Plumpang tapi ada di Balongan dan juga di Semarang,” ujar Erick.
Khusus di Plumpang, kata Erick, Pertamina akan membuat wilayah aman kurang lebih 50 meter dari pagar. Terkait perencanaan ini, sekali lagi, pihaknya membutuhkan dukungan Pemprov DKI dan masyarakat setempat.
“Khusus di Plumpang, buffer zone akan dibuat kurang lebih 50 meter dari pagar, tentu ini akan menjadi solusi bersama yang kita harapakan dukungan Pemprov DKI dan masyarakat karena keamanan menjadi prioritas bagi kita semua,” tandasnya.
Untuk diketahui, usulan pemindahan atau relokasi Depo Plumpang mencuat setelah disampaikan Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat berkunjung ke lokasi kebakaran di Depo Plumpang, pada Sabtu (4/3).
Tak hanya Wapres, Presiden Jokowi juga memberi dua usulan terkait keamanan pasca terjadinya kebakaran di Depo Plumpang, pada Jumat (3/3) pekan lalu. Adapun pilihannya, memindahkan depo atau melakukan relokasi warga di sekitar ke tempat yang lebih aman.
Sebelumnya, akibat dari terbakarnya pipa penerimaan Depo Plumpang sebanyak 19 orang meninggal dunia dan 49 orang mengalami luka-luka. Bahkan, tak sedikit yang kehilangan rumah dan barang berharga hingga harus mengungsi di beberapa posko yang telah disiapkan.