JawaPos.com – Kampus Mengajar Angkatan 2 diisi oleh 22.000 mahasiswa. Mereka akan segera mengabdikan diri untuk membantu proses pembelajaran di jenjang SD dan SMP pada 2 Agustus besok.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim pun menyampaikan apresiasi kepada para mahasiswa yang turut berkontribusi dalam program ini.

“Terima kasih sudah bergabung menjadi bagian dari program Kampus Mengajar. Ini luar biasa dan selamat atas keberhasilannya karena telah lulus seleksi. Ini bukan suatu seleksi yang mudah, karena ini juga bukan suatu aktivitas Kampus Merdeka yang mudah,” ujar Mendikbudristek dalam siaran YouTube Ditjen Dikti, Minggu (1/8).

Tujuan dari program ini adalah untuk membantu pembelajaran bagi siswa, khususnya di daerah tertinggal agar tidak terjadi learning loss. Apalagi sebagian besar dari mereka mengalami kesulitan melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Nantinya, 22.000 mahasiswa ini akan disebar ke 3.593 SD dan SMP di 491 kabupaten dan kota. Diharapkan para mahasiswa ini benar-benar mengikuti pembekalan atau pelatihan dengan sangat intensif selama delapan hari.

“Ini adalah kesempatan yang luar biasa untuk membantu anak-anak yang akan menjadi tempat mengajar nantinya. Pelatihan ini akan memberikan panduan bagaimana cara paling optimal untuk meningkatkan numerasi, literasi, dan juga pendidikan karakter,” tuturnya.

Mendikbudristek juga menyampaikan pesan kepada para mahasiswa. Pertama, agar para mahasiswa dapat memberikan yang terbaik bagi murid-murid di SD dan SMP, dengan program yang telah dibuat. Kedua, mendorong mahasiswa untuk tidak takut mengambil resiko dan berani mencoba hal-hal baru di dalam pekerjaan baik sekolah maupun di luar sekolah. BB
“Berinteraksi dengan guru-guru atau masyarakat sekitar, dan pergi ke tempat-tempat di desa tersebut, dan yang terakhir nikmati proses dengan hati gembira, pastikan bahwa pengalaman ini yang akan anda kenang seumur hidup,” pungkasnya.

Sesditjen Dikti Paristiyanti Nurwardani menambahkan, para mahasiswa diharapkan dapat memacu kreativitas adik-adik siswa. Reaksi dan kedekatan murid-murid menjadi indikator keberhasilan mahasiswa dalam mentransformasikan program Merdeka Belajar kepada adik-adik pelajar SD dan SMP.

“Kedekatan Anda dengan murid itu juga menjadi tolok ukur, apakah Anda punya dampak atau tidak. Jangan takut dengan rasa ketidaknyamanan, rangkul rasa ketidaknyamanan itu, karena dari situlah kita akan tumbuh sebagai orang baik dari sisi karakter atau dari sisi kompetensi kita,” urainya. (*)

By admin