JawaPos.com – Wakil Wali Kota Surabaya Ir Armuji mendatangi rumah aman (shelter) milik Pemkot Surabaya di Gayungan, (5/3) sore. Politikus PDI Perjuangan itu tiba di shelter sekitar pukul 16.18.
Armuji kaget begitu melihat pintu utama rumah aman. Dia mengatakan, pintu utama yang dipasangi teralis oleh petugas. Beberapa kali, kedua tangannya memegang dan menggerakkan tralis pagar hitam itu.
“Ini justru seperti penjara kenapa kok pakai teralis begini?,” kata Armuji kepada petugas Dinas Pemerbdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB)
Cak Ji, sapaan akrab Armuji, juga menemui empat anak yang ada di rumah aman tersebut. Keempat anak tersebut rata-rata masih berusia 16–17 tahun. Mantan Ketua DPRD Surabaya itu meminta agar pelayanan untuk anak-anak yang ada di rumah aman berjalan maksimal. Keamanan bagi anak-anak dan petugas tetap diperhatikan. “Semua harus berbuat baik. Petugas dan anak-anak yang dititipkan juga tetap dijaga,” imbau Cak Ji.
Sebelumnya, Surabaya dihebohkan dengan kasus kekerasan kepada anak yang dititipkan di rumah aman milik Pemkot Surabaya. Kelompok pendamping anak dari Surabaya Children Crisis Center (SCCC) melaporkan ke Polrestabes Surabaya terkait dugaan adanya praktik penyiksaan anak di shelter atau rumah aman.
Laporan yang tercatat dan dibuat pada Rabu (1/3) dengan nomor TLB/B/238/III/2023/SPKT/POLRESTABES SURABAYA/POLDA JAWA TIMUR itu menyampaikan, jika remaja R (inisial) mengaku ditampar dan matanya diolesi balsam oleh seorang petugas rumah aman. (*)