JawaPos.com – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memastikan, pemerintah menjamin akses pendidikan bagi anak-anak korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. Menurutnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Pendidikan akan turun memberikan pelayanan pendidikan.
“Pemerintah DKI pasti mengambil langkah-langkah terutama dinas pendidikan, pemerintah daerah lebih punya tanggung jawab. Pemerintah DKI jadi tanggung jawab, pasti segera ditindaklanjuti,” kata Muhadjir saat menjnjau pengungsian RPTRA Rasela, Koja, Jakarta Utara, Minggu (5/3).
Selain itu, pihaknya juga akan meminta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk membantu pelaksanaan kegiatan belajar mengajar anak-anak korban kebakaran depo Pertamina.
“Nanti saya juga akan minta Kemendikbudristek untuk memberi bantuan pendidikan,” ungkap Muhadjir.
Selain itu, dia memastikan kebutuhan dasar para pengungsi juga akan terpenuhi termasuk penyembuhan trauma. “Trauma healing juga sudah jalan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengungkapkan, sebanyak 1.085 jiwa mengungsi akibat kebakaran yang terjadi di Depo Pertamina, Plumpang, Jakarta Utara. Peristiwa kebakaran itu terjadi pada Jumat (3/3) malam.
“Pengungsian ini ada 1.085 jiwa yang mengungsi. Ini tersebar, ada di kantor PMI, di Masjid Asolihin, kelurahan, di Kecamatan Rawabadak Selatan, di gedung Golkar Walang dan di tempat-tempat lainnya,” ucap Suharyanto di tempat yang sama.
Perwira tinggi TNI AD ini menyebut, peristiwa kebakaran itu juga mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Berdasarkan data yang diterima BNPB, sampai saat ini tercatat ada 17 jiwa meninggal dunia, 49 orang luka berat dan 18 orang masih dinyatakan hilang.
“Ini yang hilang bukan berarti menjadi korban, kita masih mencari keterangan terus,” ujar Suharyanto.
Suharyanto memastikan, pihaknya menangani dengan baik warga terdampak kebakaran. Dia menyebut, BPBD DKI Jakarta dengan sejumlah pihak telah mendirikan tenda pengungsian. Bahkan, bantuan makanan dan alat pakaian juga sudah turun membantu para korban.
“Tentu saja semua komponen bangsa kita lihat terlibat, BPBD dengan BNPB bahu membahu juga ada kelihatan Kemensos, ada kementerian/lembaga yang lain, TNI-Polri, ada juga dari para organisasi kemasyarakatan penggiat bencana turun, kalau kita lihat tenda-tenda juga sudah terpasang, logistik juga sudah mengalir terus,” pungkas Suharyanto.