JawaPos.com–Ribuan umat Buddha dari berbagai daerah di Indonesia memperingati Hari Raya Magha Puja. Kegiatan dilaksanakan di pelataran Candi Borobudur Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha, Ditjen Bimas Buddha Kementerian Agama Nyoman Suriadarma menyampaikan, Magha Puja pertama kali dilakukan di Candi Borobudur. Biasanya dilaksanakan di wihara masing-masing.
”Perayaan Magha Puja di pelataran Candi Borobudur tersebut diwarnai hujan. Namun, umat Buddha dan biksu tetap melaksanakan doa dengan khidmat,” ujar Nyoman Suriadarma seperti dilansir dari Antara.
Dia menyampaikan, dalam agama Buddha, ada empat hari raya. Yakni Waisak, Katina, Asada, dan Magha Puja.
”Tiga bulan menjelang Tri Suci Waisak diperingati Magha Puja. Magha Puja ini peristiwa dulu waktu kehidupan Buddha berkumpul 1.250 biksu yang semuanya mencapai kesucian tertinggi tanpa diundang,” terang Nyoman Suriadarma.
Menyinggung hujan dalam Magha Puja, menurut dia, air hujan adalah berkah untuk semua.
”Menurut saya ini berkah, tahun depan tempat ini belum tentu dapat hujan. Jadi kami juga bangga dengan teman-teman umat Buddha, para biksu walaupun hujan tetap duduk dengan tenang,” tutur Nyoman Suriadarma.
Dia berharap, perayaan Magha Puja ke depan tetap dilaksanakan di pelataran Candi Borobudur. ”Saya mengajak umat Buddha agar setiap tahun selalu melakukan Magha Puja di sini, jika memungkinkan kondisinya dan alam mendukung,” ucap Nyoman Suriadarma.
Dia menambahkan, dalam Magha Puja dipanjatkan doa keselamatan, kebahagiaan untuk semua makhluk, bukan manusia saja. Apalagi menjelang Pemilu 2024 semua masyarakat, khususnya umat Buddha harus menjaga kondusivitas, kebersamaan.
”Doa kesejahteraan, kebahagiaan, untuk semua makhluk di alam raya ini turut berbahagia. Kita juga ikuti tatanan yang ada dengan tertib dan menyalurkan hak-hak politik dengan baik,” kata Nyoman Suriadarma.
Pimpinan Panitia Pelaksana Perayaan Magha Puja 2023 Sri Diana Widowati menyampaikan, peringatan Magha Puja salah satu di antara hari raya besar umat Buddha. Peringatan Magha Puja mengenang saat Sang Buddha membabarkan darma, yang antara lain terkait pentingnya umat menghindari perbuatan jahat, menambah kebajikan, kesucian hati, dan pikiran.
”Pesan dalam Magha Puja ini bagaimana mengembangkan cinta kasih dan kasih sayang kita kepada semua makhluk, jangan berbuat jahat, tambahlah kebajikan, bagaimana kita mengembangkan cinta kasih kita tidak hanya kepada sesama manusia tetapi kepada semua makhluk agar semua makhluk berbahagia,” papar Sri Diana Widowati.