JawaPos.com – Pengungsi korban kebakaran depo Pertamina Plumpang kekurangan toilet. Di markas PMI Jakarta Utara (Jakut), baru tersedia toilet untuk kebutuhan mandi, cuci dan kakus (MCK) berkapasitas 50 orang.
“Kapasitas tersebut masih kurang banyak”, kata Kepala Bidang Penanggulangan Bencana PMI Jakut, Hery Asmedi di Markas PMI Jakut di Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, dikutip dari Antara Sabtu (4/3).
Jumlah pengungsi di area Markas PMI saat ini sebanyak 106 jiwa. “MCK kami kapasitasnya hanya untuk 50 orang, itu ada di lantai 3, lantai 2, lantai 1 secara keseluruhan. Jadi kami masih membutuhkan toilet yang portabel,” kata Hery.
Hery mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan suku dinas terkait untuk mengirimkan bantuan toilet portabel tersebut untuk kebutuhan pengungsi yang tersisa di tenda pengungsian.
Hery mengatakan, saat ini sejumlah pengungsi sudah banyak yang meninggalkan tenda pengungsian untuk alasan mengecek kondisi rumah masing-masing. Karena itu, jumlah pengungsi di area Markas PMI Jakarta Utara pada Sabtu siang sudah jauh berkurang dibanding Sabtu dinihari.
“Kondisi pengungsi di area Markas PMI Jakarta Utara sudah mulai berkurang karena beberapa pengungsi sudah kembali ke rumahnya untuk melihat kondisi rumahnya,” kata Hery.
PMI juga menyiapkan ruangan berteduh kalau hujan turun di areal pengungsian di Markas PMI Jakarta Utara, Jalan Plumpang-Semper, Tugu Selatan, Koja, berkapasitas 100 orang.
“Kalau nanti hujan, kami siapkan ruang di atas, di lantai 3 (gedung Markas PMI Jakut) untuk kapasitas 100 jiwa. Nanti kalau hujan, kami akan dorong mereka ke atas,” kata Hery.
Pada pukul 04.17 WIB, jumlah pengungsi yang ada di area Markas PMI Jakarta Utara sebanyak 87 Kepala Keluarga (KK) atau 332 jiwa terdiri dari dewasa 163 jiwa, anak-anak 108 jiwa, lansia 23 jiwa dan balita 38 jiwa.
Namun pukul 09.40 WIB, tersisa pengungsi sebanyak 26 KK atau 106 jiwa saja, terdiri dari dewasa 27 jiwa, anak-anak 45 jiwa, lansia 20 jiwa dan balita 14 jiwa.