JawaPos.com – Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan, pemerintah akan mengambil langkah-langkah lanjutan pasca kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Timur. Relokasi terhadap warga yang tinggal di sekitar objek vital berbahaya akan dilakukan.
Erick mengatakan, beberapa objek vital milik perusahaan di bawah BUMN masih terlalu dekat dengan permukiman warga. Oleh karena itu, butuh ditertibkan demi keselamatan warga.
“Ini yang mau kami zooming ulang, tata ulang, tidak hanya di pertamina, termasuk PLN, Pupuk, supaya ada batasan keamanan masyarakat tinggal,” kata Erick di Koramil 01/Koja 0502, Jakarta Utara, Sabtu (4/3).
Meski begitu, Erick meminta kepada warga juga untuk memahami risiko tinggal di dekat objek vital berbahaya. Sehingga terjalin keselarasan dengan upaya pemerintah.
“Pak Wapres sudah mengarahkan nanti kawasan ini nanti untuk Pelindo, pertamina untuk mencari solusi (relokasi warga), maka berikan kami waktu,” jelas Erick.
Sebelumnya, Depo Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara, mengalami kebakaran. Api yang membesar dan asap hitam terlihat membumbung tinggi di udara. Hal itu dikonfirmasi pihak Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelematan (Gulkarmat) DKI Jakarta.
“Objek pipa bensin Pertamina,” ujar Humas Dinas Gulkarmat DKI Jakarta Mulat Wijayanto dalam keterangannya, Jumat (3/3). Menurut Mulat, kejadian itu tepatnya terjadi di Jl. Tanah merah Bawah Rt 012 Rw 09 Kel. Rawa Badak Selatan, Kec. Koja, Jakarta Utara.
“Status pemadaman merah/dalam proses pemadaman,” katanya.
Corporate Secretariat Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengonfirmasi kebenaran peristiwa kebakaran di kawasan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang, Jakarta Utara.
Adapun terkait penyebabnya, Irto menyebut pihaknya belum mengetahui. Pasalnya saat ini hal yang sedang diupayakan adalah pemadaman.
“Sedang upayakan pemadaman dulu. Kita belum tahu penyebabnya. Mohon doanya,” kata Irto saat dikonfirmasi, Jumat (3/3).