JawaPos.com – Kalangan legislatif berharap pemerintah tidak hanya berfokus pada penanganan Covid-19 di Pulau Jawa dan Bali.
Daerah di luar dua pulau tersebut juga harus mendapat perhatian serius.
Ketua DPR Puan Maharani mengingatkan bahwa Presiden Joko Widodo telah mengakui adanya lonjakan kasus Covid-19 di pulau-pulau lain. ”Belajar dari pengalaman, jangan sampai terjadi lagi situasi seperti di Pulau Jawa dan Bali kemarin,” terang Puan kemarin (31/7). Apalagi, fasilitas dan tenaga kesehatan di luar Jawa-Bali tidak sebaik kedua pulau yang menjadi fokus pemerintah saat ini. Hal itu harus menjadi perhatian khusus oleh para pemangku kepentingan untuk mengambil kebijakan mitigasi.
Puan berharap pemerintah meningkatkan upaya percepatan vaksinasi. Fokus vaksinasi seharusnya merata di seluruh wilayah Indonesia. ”Pencegahan harus makin dioptimalkan, sosialisasi dan vaksinasi. Jangan tunggu jatuh korban dan layanan kesehatan pontang-panting lagi karena Covid-19,” lanjutnya.
Menurut dia, semakin cepat target vaksinasi nasional tercapai, semakin kecil risiko persebaran dan kematian akibat Covid-19. Selain itu, pasokan obat untuk penanganan Covid-19 perlu dimaksimalkan. ”Rakyat sudah bersabar dan berjuang selama berlaku aneka pembatasan. Jangan sampai momentum kasus yang terpantau melandai di Pulau Jawa dan Bali hanya menandakan perpindahan lokasi kasus ke wilayah yang kondisi layanan kesehatan dan nakesnya lebih banyak tantangan,” ungkapnya.
Sementara itu, gerakan masyarakat membantu sesama yang terdampak Covid-19 terus bermunculan. Misalnya, yang dilakukan Foodbank of Indonesia (FOR) bersama Zipmex Indonesia. Mereka menghadirkan dapur pangan berbasis masyarakat. Dapur pangan itu menyiapkan 2.600 paket makanan siap santap bagi masyarakat. Bantuan paket makanan itu dikhususkan untuk warga yang sedang isoman di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
Baca juga: Puan Maharani: Tindak Tegas Semua Mafia Obat!
Founder Foodbank of Indonesia M. Hendro Utomo mengatakan, penyediaan makanan siap saji itu berlangsung sampai 6 Agustus. Menurut dia, banyak warga isoman yang tidak sempat memasak. Sebab, waktu mereka habis di dalam kamar. Karena itu, bantuan makanan siap santap sangat penting.
”Pandemi memukul masyarakat terbawah di perkotaan yang terdiri atas pekerja informal,” katanya. Padahal, pekerja informal itu penyumbang 60 persen PDB Indonesia. Hendro menyatakan, selain membantu warga isoman, kegiatan tersebut menghidupkan ekonomi mitra penyedia makanan siap saji. Umumnya mereka adalah perempuan pelaku usaha kecil yang turut terdampak pandemi Covid-19.