JawaPos.com – Penyanyi dangdut Kristina menjadi saksi atas terjadinya 2 kali kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara pada tahun 2009 dan 2023. Rumah Pelantun Jatuh Bangun itu hanya berjarak sekitar 1 kilo meter dari depo yang terbakar.
Kristina mengungkapkan,kebakaran yang terjadi tadi malam di Depo Pertamina Plumpang memang lebih kecil kobaran apinya dibandingkan dengan tahun 2009 silam. Namun bedanya, kata Kristina, kebakaran tadi malam tidak hanya membakar depo, tapi menyambar ke sejumlah tempat warga, sehingga banyak korban mengalami luka.
“Waktu 2009 aku ketakutan karena saat itu sudah bau bensin banget. Yang ini skalanya lebih kecil tapi memakan lebih banyak korban,” kata Kristina kepada JawaPos.com Sabtu (4/3).
Selain itu, Kristina juga mengungkapkan bahwa kebakaran yang terjadi di depo Pertamina Plumpang tadi malam kebulan asapnya tidak terlalu mengganggu dirinya. Berbeda dari kebakaran depo Pertamina pada 2009 silam sangat menganggu, karena angin membawa asap tebal itu ke arah rumahnya.
“Asapnya nggak ke rumah aku, Alhamdulillah anginnya nggak ke rumah aku. Kalau tahun 2009 asapnya ke rumah aku, makanya waktu itu aku sampai ngungsi ke rumah ibu di Bekasi,”jelas Kristina.
Depo Pertamina Plumpang pada 2009 yang kebakaran adalah bensin. Tapi insiden kebakaran tadi malam, berdasarkan informasi yang didapatkan Kristina adalah gas.
“Aku lihat apinya memang gede dan meledak-ledak gitu lho. Alhamdulillah banyak usaha dari pemadam kebakaran dan lembaga terkait yang berusaha keras untuk memadamkan. Jadi tadi malam sudah bisa dipadamkan, meski tak semuanya ya karena pastinya akan sulit. Kalau tahun 2009 sampai pagi belum bisa dipadamkan,” katanya.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta sampai dengan pukul 01.16 WIB Sabtu (4/3), ada 17 orang meninggal dunia dalam insiden terbakarnya depo Pertamina di Plumpang. Angka tersebut bertambah dari sebelumnya dinyatakan 16 orang meninggal.
Selain itu, ada 51 orang mengalami luka. 49 di antaranya mengalami luka berat dan dua orang menglami luka sedang.