JawaPos.com – Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim menilai penyelenggaraan Asesmen Nasional (AN) tahun ini akan menghamburkan dana pendidikan. Sebab, tidak ada urgensi juga.
“AN ini berpotensi menghambur-hamburkan dana. Karena ini negara sedang dalam keadaan ancaman besar yang mempengaruhi APBN APBD, mempengaruhi sendi-sendi kehidupan,” kata Satriwan dalam siaran YouTube Hipper 4.0 Indonesia, Rabu (28/7).
Kata dia, sebaiknya anggaran AN difungsikan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang masih terkendala. Ditambah adanya ancaman learning loss akibat PJJ yang tak maksimal hingga putus sekolah.
“Mestinya Kemendikbudristek fokus kepaada bagaimana cara selama pandemi ini anak-anak tidak putus sekolah,” kata dia.
Lalu, anggaran AN juga dapat digunakan untuk memperluas akses dan meningkatkan kualitas infrastruktur digital penunjang PJJ. Pasalnya, banyak guru yang terpaksa melakukan guru kunjung karena terbatasnya akses digital.
Menurutnya pun hasil AN sudah bisa ditebak. Hal tersebut terlihat dalam penilaian Programme for International Student Assessment (PISA) maupun Asesmen Kompetensi SIswa Indonesia (AKSI).
“Wong sudah terpetakan diagnosisnya sudah ada. Sekarang yang perlu dilakukan negara oleh Kemendikbristek bagaimana stratergi meningkatakn kompetensi dasar literasi, numerasi, sains termasuk kompetensi guru,” pungkas Satriwan.