JawaPos.com – Polda Metro Jaya menggelar rekontruksi kasus pembunuhan berantai Wowon Cs dengan cara diracun di Ciketingudik, Bantargebang, Kota Bekasi. Ketiga tersangka dihadirkan pada rekontruksi, yakni Wowon Erawan, Duloh alias Solihin dan Muhamad Dede Solehudin.
Seperti diberitakan Radar Bekasi (Jawa Pos Group), Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga mengatakan kegiatan rekontruksi di Bekasi menampilkan 55 adegan. Hal ini membuktikan bagaimana cara ketiga pelaku melakukan tindak pidana pembunuhan di rumah yang disesuaikan dengan keterangan para tersangka maupun saksi.
“Dimana para tersangka memperagakan proses terjadinya pembunuhan ini mulai dari awal perencanaan sampai dengan tersangka pergi meninggal rumah ini,” ucap dia.
Dalam hal ini, ada fakta baru terungkap, di mana tersangka Dede Solehudin melihat Duloh mencekik 2 anak Ai Maemunah, yaitu Ridwan dan Riswandi usai meminum kopi yang sudah dituang racun tikus.
“Fakta yang kami temukan kali ini, tersangka Dede awalnya mengaku tidak melihat pembunuhan itu tapi pada saat rekontruksi ini terbukti bahwa ia melihat tersangka Duloh mencekik korban sampai tewas,” ungkapnya.
Dalam reka adegan ke 11, tersangka Solihin alias Duloh, dibantu tersangka Dede Solehudin menyeduh kopi kemasan yang sudah diracik dengan racun dalam 5 gelas.
Tersangka Solihin alias Duloh menyuruh tersangka Dede Solehudin menyuruh membangunkan Ai Maimunah, Ridwan Abdul Muiz dan M Riswandi. Setelah semua terbangun, tersangka Duloh menyuruh meminum kopi kepada korban untuk segera dihabiskan.
“Semua yang sudah mendapatkan kopi agar meminum kopi tersebut sekali minum atau langsung dihabiskan,” kata Kanit 2 Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Eko Barmula saat membacakan reka adegan.
Sesaat, tiba-tiba neng Ayu bangun dari tidurnya dan menangis karena batuk dan mengatakan haus. “Mendengar itu, tersangka Solihin meminta kepada Ai Maimunah agar diberikan juga kepada neng Ayu,” lanjutnya.
Tersangka Dede Solihin yang sedang berada di kamar, duduk sendiri disuruh tersangka Duloh untuk menghabiskan sisa kopi keempat orang tersebut, supaya tidak ketahuan untuk menghilangkan jejak kalau korban dibunuh pakai racun.
Setelah 30 menit minum kopi, ketiga korban tidak sadarkan diri, tergeletak. Ai Maimunah berteriak ‘allahuakbar’ dari dalam kamarnya. Mendengar teriak itu Duloh mencekik Riswandi dengan tangan kanan dan tangan kiri membekap hidung dan Kaki tersangka Duloh melintang bahu.
“Tersangka Duloh juga mencekik Ridwan sama sambil berkata sudah jangan berisik,” tuturnya Eko sambil membacakan reka adegan.
Tersangka Solihin alias Duloh, kata Eko sempat berpamitan ke Dede Solehudin untuk kembali ke Cianjur setelah membunuh kedua anak Wowon dan Air Maemunah itu. Tak hanya itu, Duloh juga turut meminta agar Dede ikut bertanggungjawab atas perbuatan yang ia lakukan. “Tersangka Duloh berbicara kepada tersangka Dede Solehudin dengan berkata ‘De, kamu harus tanggung jawab,” pungkasnya.