JawaPos.com – Kanker sering dianggap momok menyeramkan bagi masyarakat. Pasalnya penyakit ini cukup sering terdeteksi ketika stadium sudah mencapai titik paling tinggi. Padahal, seseorang bisa mencegah kanker sejak dini dengan cara mengenali faktor-faktor risiko terjadinya kanker, salah satunya tidak merokok.
Dokter spesialis penyakit dalam konsultan hematologi dan onkologi medik Mayapada Hospital, dr. Ikhwan Rinaldi mengatakan selain genetika atau keturunan, yang menjadi faktor risiko munculnya kanker adalah merokok, minum alkohol, konsumsi daging merah berlebihan, kurang konsumsi buah dan sayur, obesitas serta kurang aktivitas fisik (mager).
Kendati demikian, dokter Ikhwan menyebut keturunan tidak semata-mata jadi pemicu tunggal terjadinya kanker. Terlebih, butuh waktu yang cukup lama sekitar 10-20 tahun bagi seseorang untuk terdiagnosis kanker sejak terjadinya mutasi gen yang bertanggung jawab dalam menekan pertumbuhan tumor.
Mutasi gen sekali saja tidak cukup untuk menyebabkan terjadinya kanker. Membutuhkan berkali-kali mutasi gen yang bertanggung jawab dalam menekan pertumbuhan kanker. Mutasi gen ini biasanya mulai terjadi di usia 30 tahun sampai 60 tahun tergantung dari faktor risikonya. Oleh karena itu umumnya makin berusia lanjut makin tinggi risiko terjadinya kanker pada seseorang.
“Salah satu (faktor risiko penyebab kanker), yaitu ada keluarga yang terkena kanker. Namun, bukan berarti keluarganya kena kanker pasti dia juga kena kanker. Dia (faktor gen) cuma salah satu dari faktor risiko tersebut,” kata dr. Ikhwan kepada JawaPos.com, beberapa waktu lalu.
Ia juga menjelaskan, soal peran faktor risiko terhadap kanker itu sendiri. Menurutnya, sel kanker itu awalnya merupakan sel tubuh yang normal. Tetapi, karena paparan dari faktor-faktor risiko terjadinya kanker, maka sel tubuh itu berubah menjadi sel kanker.
Dokter Ikhwan menyebut, pada umumnya perubahan dimulai dari tingkat gen. Adapun gen yang dimaksud adalah segala sesuatu yang mengatur pertumbuhan sel tubuh.
“Mustinya sel tubuh yang normal tidak mengalami pertumbuhan terus menerus Beberapa sel tubuh normal akan mengalami penuaan dalam waktu tertentu dan digantikan dengan sel muda yang baru. Sel ini tidak mengalami pertumbuhan terus menerus. Tapi kalau dia berubah menjadi sel kanker, gen yang telah bermutasi akan membuat sel kanker tidak mudah mati dan tumbuh terus menerus hingga muncul sebagai benjolan baik di dalam seperti pada kanker payudara atau kanker kelenjar getah bening ataupun di luar tubuh seperti pada kanker paru atau kanker hati,” jelasnya.
“Sehingga kalau orang seseorang akan terjangkit penyakit kanker maka dibutuhkan. waktu yang lama sekali mulai dari berubahnya gen hingga muncul gejalanya sekitar 10 sampai 20 tahun. Oleh karena itu penting buat kita untuk sedari dini sudah mulai mengenali faktor2 yg bisa menyebabkan kanker yang dikenal dengan sebutan faktor risiko,” imbuhnya.
Faktor risiko lain selain keturunan (genetik) yang musti dikenali agar seseorang lebih berhati-hati terhadap kanker adalah merokok baik aktif maupun pasif. “Merokok aktif itu lama kelamaan bisa mengubah gen kita sehingga terbentuklah sel kanker. Merokok bukan hanya mengakibatkan kanker paru tetapi juga bisa memicu kanker-kanker yang lain,” ujar Ikhwan.
Kemudian, faktor risiko lainnya adalah obesitas dan kebiasaan meminum alkohol. Menurut dokter Ikhwan, obesitas juga berisiko menyebabkan kanker tertentu, diantaranya kanker payudara dan kanker usus besar. Dalam hal ini, dokter Ikhwan juga mewanti-wanti soal orang-orang yang aktivitas fisiknya mager dan bisa memicu obesitas.
“Jadi kalau ada keluarga yang kanker dan ingin memberi nasihat untuk anaknya maka perlu mengurangi faktor-faktor risiko, kecuali faktor keluarga karena dia sudah turun dari keluarga tersebut. Maka dari mulai remaja mustinya sudah dikenalkan bahwa faktor-faktor risiko kanker itu seperti apa dan berusaha menghindari faktor-faktor tersebut sehingga akan mengurangi risiko terjadinya kanker,” tandasnya.
Selain faktor risiko, perlu juga diperhatikan adanya faktor yang bisa memproteksi seseorang dari terjadinya kanker yaitu makan buah dan sayur dalam jumlah yang cukup setiap hari. Mengurangi konsumsi daging merah (sapi, kambing dan babi) sampai di bawah setengah kilogram per minggu atau 76 gram per hari dapat memproteksi kita dari penyakit kanker.