JawaPos.com – Angela Hindriati Wahyuningsih dibunuh karena dianggap sebagai ancaman keharmonisan keluarga oleh Ecky Listiantho. Sebab, Ecky sudah menikah, tapi pernah menjalin hubungan gelap dengan Angela.
Dalam rekonstruksi terlihat adegan Ecky menggelar pertemuan dengan Angela di Bandung, Jawa Barat pada 22 Februari 2019. Kala itu, Angela secara diam-diam mengunjungi rumah keluarga Ecky. Pertemuan terjadi setelah Ecky menikahi Elizar Zahra Putri Bantara pada 10 Februari 2019.
“Setelah tersangka menikah, korban tiba-tiba datang ke rumah orangtua tersangka di Bandung, Jawa Barat tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada tersangka untuk menanyakan kabar tersangka,” ujar penyidik yang memimpin rekonstruksi di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (1/3).
Ecky pun berusaha menarik Angela keluar rumah. Keduanya lalu membicarakan hubungan gelap yang terjalin pada 2018. Sejak saat itu, komunikasi Ecky dan Angela kembali intens. Keduanya bahkan bertemu di Apartemen Taman Rasuna yang dihuni Angela pada 24 Juni 2019.
Di tengah pembicaraan, Angela kemudian menyampaikan kekecewaannya terhadap Ecky yang tidak menikahinya, tapi memilih perempuan lain. Pada tengah malam cekcok pin terjadi.
Ecky kemudian menyampaikan kepada Angela bahwa tindakan nekat mengunjungi rumah keluarganya di Bandung dapat menganggu keharmonisan keluatganya. Pembicaraan keduanya semakin memanas karena Angela mengancam akan membocorkan hubungan gelap tersebut kepada istri dan keluarga Ecky.
Ecky yang kesal mendengarnya langsung mendorong Angela sampai jatuh ke kasur dan mencekiknya hingga tewas. “Posisi tubuh korban berada di atas tempat tidur kamar utama dengan posisi kepala mengantung ke bawah, ke lantai,” kata penyidikan.
Sebelumnya, sesosok jasad perempuan dimutilasi ditemukan di sebuah rumah kontrakan di Desa Lambangsari, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jumat (30/12) dini hari.
Seorang saksi Dian Ardiansyah yang merupakan warga sekitar mengatakan, penemuan jasad perempuan itu berawal dari pencarian seorang laki-laki berinisial MEL yang dilaporkan hilang oleh petugas kepolisian dari Polda Metro Jaya.
”Jadi awalnya ada anggota dari Polda menanyakan info orang hilang atas nama Ecky, terus sampai ke rumah saya, mereka menanyakan, saya jawab tidak kenal. Tapi info dari polisi katanya tinggal di sini,” kata Dian di lokasi, Jumat (30/12).
Petugas kepolisian tersebut kemudian melihat ada empat pintu kontrakan dan menanyakan terkait penghuni kepada dirinya. Saat dicek ternyata terdapat selembar kertas yang dituliskan pemilik kontrakan ditujukan kepada seseorang bernama Ecky.
Kepolisian kemudian meminta Dian menghubungi pemilik kontrakan yang selanjutnya datang membawa kunci untuk membuka isi kamar. Ketika dibuka, polisi menemukan dua boks kontainer dalam posisi dilakban atau diselotip berukuran besar. Di dalam kontainer tersebut terdapat sejumlah plastik hitam yang ternyata berisi merupakan potongan tubuh jasad perempuan yang belum diketahui identitasnya.