JawaPos.com – Harapan para pegawai negeri sipil (PNS) di Malaysia agar gaji bisa naik dipastikan kandas. Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim meminta para PNS untuk bersabar. Meski sejumlah pihak mendesak adanya perubahan APBN 2023, dia menegaskan bahwa tidak akan ada kenaikan gaji tahun ini.
”Masalah kami sekarang adalah adanya utang MYR 1,5 triliun (Rp 5,09 kuadriliun) dengan defisit anggaran saat ini 5,6 persen. Jika gaji naik, defisit anggaran bisa naik menjadi 6,5 persen,” ujar Anwar seperti dikutip Bernama setelah menyampaikan pidato di forum internasional tentang Islamofobia.
PM yang juga menjabat menteri keuangan itu menyatakan, defisit anggaran yang tinggi dapat menghalangi calon investor untuk berinvestasi. Sebab, mereka tidak akan percaya bahwa Malaysia memiliki kemauan politik yang kuat untuk mengelola negara dengan baik. Menurut Anwar, prioritas pemerintah saat ini adalah membantu kelompok masyarakat yang lebih miskin.
”Bersabarlah untuk sementara waktu. Bukankah hal yang penting untuk mencoba membantu penduduk miskin yang hidupnya lebih menderita daripada pekerja biasa?” terangnya.
Tekanan untuk menaikkan gaji PNS itu dilontarkan oleh Presiden Kongres Serikat Pekerja di Layanan Publik dan Sipil Malaysia (CUEPACS) Adnan Mat setelah melihat pengajuan rencana APBN 2023 Jumat (24/2). Dia mengatakan, tidak ada komitmen yang ditunjukkan pemerintah untuk menaikkan gaji PNS.
Meski tak ada kenaikan, pemerintah memberikan subsidi untuk PNS kelas bawah. Yaitu, kelompok kelas 56 ke bawah. Mereka akan menerima bantuan keuangan khusus untuk Lebaran senilai MYR 700 (Rp 2,4 juta).
Adapun pegawai kontrak dan pensiunan mendapatkan MYR 350 atau Rp 1,2 juta.