JawaPos.com–Jumlah tenaga kontrak (outsourching) di Pemkot Surabaya lebih banyak dua kali lipat dibandingkan angka pegawai negeri sipil (PNS). Hal itu dipaparkan Ira Tursilowati, kepala Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BPKSDM) Surabaya.
”Kami menyampaikan jika jumlah tenaga PNS di Surabaya lebih kurang 11 ribu. Yang per tahun ada pensiun 600 sekian. Kemudian, untuk jumlah tenaga kontrak sekitar 24 ribu,” papar Ira.
Mengingat jumlah tenaga kontrak lebih besar dari PNS, Wakil Ketua Komisi A DPRD Surabaya Camelia Habiba mendorong agar Pemkot Surabaya bisa lebih serius menangani SDM tenaga kontrak.
Politikus PKB itu masih menemui SDM tenaga kontrak yang performa kinerjanya kurang maksimal. Salah satunya calo jempol absen. ”Absen pagi pakai jempol siapa supaya terlihat masuk. Atau, ada juga, pagi absen itu, siang sampai sore nggak ada. Balik ke kantor sore menuju jam pulang kerja,” jelas Habiba.
Ketua Fatayat NU Surabaya itu juga meminta kepada BPKSDM dan Bagian Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat agar rekrutmen tenaga kontrak satu pintu. Tidak per organisasi perangkat daerah atau tiap dinas.
”Supaya BPKSDM fokus yang ngerekrut. Nanti pembinaan juga bagaimana ya BPKSDM,” imbuh Habiba.