JawaPos.com – Jawa Pos Radar Jogja kemarin mengunjungi salah satu rumah milik Rafael Alun Trisambodo, orang tua Mario Dandy Satrio, di sekitar Timoho, Kota Jogja. Lokasinya tidak jauh dari Balai Kota Jogja dan gedung DPRD Kota Jogja.
Tokoh setempat, Sugiharto, saat ditemui mengatakan bahwa rumah itu jarang ditempati. ’’Seingat saya dia (Rafael, Red) beli tanah kosong pada 2015 seharga Rp 1,5 miliar dan mulai dibangun tiga tahun terakhir. Kurang lebih luasnya sekitar 2.000 meter persegi,’’ ujar Sugiharto kemarin (27/2).
Menurut dia, keluarga Rafael hanya datang saat acara tertentu. Misalnya saat libur hari raya. Saat ini rumah itu ditempati dan dijaga dua hingga tiga asisten rumah tangga. ’’Sebenarnya tercatat warga baru, tapi kan kediaman aslinya di Jakarta. Dulu cuma sempat sowan ke saya pas mau membangun rumah,’’ katanya.
Rumah Rafael terlihat berbeda dengan rumah lainnya. Temboknya setinggi kurang lebih 3 meter dengan cat warna hitam dan dihiasi tumbuhan yang menjalar.
“Kalau uang keamanan dan ketertiban di kampung sini ya bayar terus. Saya cuma pernah masuk satu kali ke dalam, banyak mobil mewah dan nuansa rumahnya memang terkesan eksklusif,” jelasnya.
Sugiharto mengatakan kerap melihat Mario Dandy jika pulang ke Timoho. Sebab, rumahnya persis di depan rumah Rafael. Mario mengendarai motor gede dan sering kali berkeliling kompleks dengan membawa hewan peliharaan.
“Pernah juga kebut-kebutan lewat jalan sini sambil bawa motor gede. Saya tegur, tapi ya dia cuma bilang ’ya’,” ujarnya.
Mario Dandy Satrio merupakan tersangka kasus penganiayaan sadis terhadap David Ozora di Jakarta beberapa waktu lalu. Akibat perbuatannya, kini Mario Dandy meringkuk di penjara. Tidak hanya itu, tingkah Mario membuat kotak pandora orang tuanya yang merupakan pejabat eselon III di Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen) Pajak terkuak. Sang ayah diketahui memiliki aset Rp 56 miliar. Angka itu berdasar aset yang tercatat di LHKPN.
Nilai-nilai aset itu belum termasuk dengan mobil mewah yang kerap dikemudikan dan dipamerkan Mario di akun media sosial (medsos)-nya selama ini.
Tidak sampai di situ, jabatan Rafael sebagai kabag umum Kanwil Ditjen Pajak Jakarta Selatan II pun dicopot oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.