JawaPos.com– Film dokumenter Navalny masuk nominasi Oscar 2023 untuk kategori Best Documentary Feature. Pengumuman pemenangnya akan dilaksanakan pada puncak Academy Awards yang akan digelar di Los Angeles, Amerika Serikat, pada 12 Maret 2023 mendatang.

Film Navalny masuk nominasi Oscar 2023, Marcus Vetter selaku sound engineer film Navalny membawa film ini ke Jakarta dan mengadakan acara nonton bareng di Kawisari Café & Eatery di bilangan Jakarta Pusat pada Minggu, 26 Februari 2023.

Marcus Vetter bisa dengan leluasa mempertontonkan film Navalny karena dia memang tinggal di Indonesia sudah sejak 12 tahun silam. Dalam acara nobar tersebut, dia mengaku sudah puluhan tahun mendedikasikan hidupnya untuk musik dan film.

“Saya mendedikasikan hidup saya selama hampir 30 tahun untuk musik dan film,” kata Marcus Vetter.

Film Navalny menceritakan tentang pemimpin oposisi Rusia bernama Alexei Navalny. Dia hampir tewas di dalam pesawat akibat diracun. Alexei Navalny merupakan seorang pengacara sekaligus aktivis anti korupsi di Rusia yang menjadi tokoh utama dalam film dokumenter ini.

Navalny mengambil latar tahun 2020 ketika Alexei diracun saat terbang menuju ke Moskow. Alexei dibawa menuju rumah sakit di kota Omsk dalam kondisi koma. Organisasi Larangan Penggunaan Senjata Kimia (OPCW) menemukan fakta bahwa Alexei diracun oleh seorang agen. Alexei pun menyalahkan presiden Rusia, Vladimir Putin, atas kejadian yang menimpa dirinya.

Film Navalny dirilis pada 11 April 2022 dan menjalani pemutaran perdana pada 25 Januari 2022 di Festival Film Sundance. Dalam festival tersebut, film arahan sutradara Daniel Roher itu menuai pujian serta memenangkan Audience Award dalam kompetisi Dokumenter di Amerika Serikat.

Menariknya, Marcus Vetter yang merupakan warga berkebangsaan Jerman mencintai Indonesia. Dia yang menetap di Bali sejak 2011 silam sampai sekarangm Dia pun sudah fasih berbahasa Indonesia.

Selama menetap di Indonesia, Marcus sudah berkolaborasi dengan sejumlah musisi lokal dan produser film. Ia mempunyai visi untuk terjadinya pertukaran budaya antara Jerman-Indonesia melalui musik, film, dan makanan.

Karena kecintaannya pada Indonesia, saat menghadiri acara nobar di Jakarta, dia menggunakan batik dari Jogjakarta yang dipadupadankan dengan balutan suits hasil rancangan salah seorang desainer muda Indonesia. Marcus Vetter mengaku senang memakai batik dengan tujuan mengangkat nama Indonesia di panggung dunia.

By admin