JawaPos.com- Olahraga bersama antara Forkompinda Pasuruan Raya dengan para wartawan pada Sabtu (25/2) lalu, tentu bertujuan baik. Kebugaran dan menjalin keakraban. Namun, setelah itu ternyata berbuntut. Puluhan jurnalis dan sebagian pejabat mengalami keracunan. Diduga, sumbernya berasal dari makanan yang disuguhkan.
Setidaknya, ada lebih dari 20 orang yang mengalami diare. Kejadian itu selepas mereka menyantap hidangan nasi kotak setelah pertandingan sepak bola di Stadion Untung Suropati, Pasuruan. Bukan hanya para jurnalis, Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan Sudiono Fauzan juga merasakan gejala serupa.
Mas Dion, sapaan akrabnya, mengaku mulai terganggu diare ketika sore hari. Dia lantas mengingat-ingat makanan yang dikonsumsi seharian itu. “Kemarin makan prasmanan, nasi putih, sayur asem, dadar jagung, dan sate komo. Sepertinya satenya, agak beda rasanya. Seperti kedaluwarsa. Kalau dadar jagung, rasanya normal,“ katanya seperti dilansir Jawa Pos Radar Bromo (27/2).
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Pasuruan Taufiqul Ghoni mengaku kaget dengan kejadian itu. Dia menceritakan, pengadaan konsumsi dalam kegiatan itu diserahkan ke sekretaris dinasnya. Dia sendiri tidak mengira jika hidangan yang disuguhkan menimbulkan persoalan.
“Namun, ini sudah terjadi. Ya, mudah-mudahan menjadi catatan ke depan dan bisa menjadi sebuah kaca diri. Mungkin saya juga lemah dalam birokrasi. Ke depan, akan disiapkan lebih baik,“ katanya.
Ghoni menyebut, sebetulnya setiap kegiatan sudah direncanakan secara matang. Termasuk mengantisipasi sekecil mungkin adabya kesalahan. Selaku kepala dinas, Ghoni mengaku tidak mungkin mengintervensi urusan-urusan teknis di lapangan. Biasanya, cukup mendelegasikan ke bawahannya dengan tetap memantau progres yang dilakukan.
“Saya pribadi maupun dinas tidak ada unsur kesengajaan, perencanaan maupun niat hati. Keinginan dan cara saya melakukan sungguh ingin acara ini sukses dan hebat,� jelasnya.
Sementara itu, pemilik katering dan Dispora meminta maaf atas kejadian yang mengakibatkan para jurnalis dan pejabat Pasuruan mengalami sakit perut setelah mengonsumsi makanan. Peristiwa itu dikatakan belum pernah terjadi sebelumnya dan di luar kendali.
“Saya mohon maaf sebesar-besarnya. Kejadian ini di luar kendali kami,� ungkap Elisda, pemilik katering saat bertemu di kantor Dispora Kabupaten Pasuruan kemarin (27/2).
Elisda mengaku kaget saat membaca berita tentang peristiwa tersebut. Dia menegaskan, pihaknya mempersiapkan makanan yang akan dihidangkan dalam kegiatan itu sejak malam.
Khusus sate komo yang diduga menjadi penyebab diare matang sekitar Subuh. “Ini kan diminta untuk dimakan jam 7 pagi. Jadi, saya sudah perkirakan. Itu matang subuh. Dagingnya saya beli Jumat,� ungkapnya.
Menurut Elisda, peristiwa seperti ini baru terjadi. Selama menggeluti bisnis katering, pihaknya tidak pernah ada kejadian begini. “Saya sudah 10 tahun. Dan kerja sama dengan pemkab saya jalin tiga tahun terakhir. Tidak pernah ada masalah. Kok baru ini ya,� tuturnya.
Elisda pun meminta keikhlasan hati siapa saja yang merasa keracunan untuk memaafkannya. “Saya mohon maaf sebesar-besarnya. Kejadian ini di luar kendali kami,� ungkapnya.
Sekretaris Dispora Makhrus mengaku memang dirinya yang dipasrahi untuk mempersiapkan sarapan dalam acara tersebut. Dia pun sudah berupaya mencarikan makanan yang terbaik.
Bahkan, lanjut Makrus, pihaknya tidak hanya memberikan uang muka. Makanan itu langsung dibayar tunai agar disiapkan dengan benar dan baik saat penyajian. Dia secara pribadi juga memohon maaf.