JawaPos.com- Lulusan perguruan tinggi atau kampus masih menyumbang banyak angka pengangguran. Di Malang Raya, sepanjang 2022 lalu ada 10.673 lulusan kampus yang jobless atau menganggur. Angka itu berasal dari semua jenjang pendidikan di kampus. Baik diploma maupun sarjana.

Di Kota Malang, misalnya. Pada 2022, tercatat ada 8.500 lulusan kampus yang menganggur. Jumlah itu 25,18 persen dari total pengangguran yang tercatat Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang pada tahun lalu. �Total pengangguran selama 2022 yakni 34 ribu jiwa,� terang Kepala BPS Kota Malang Erny Fatma Setyoharini seperti dilansir Jawa Pos Radar Malam (27/2).

Persentase terbanyak penyumbang angka pengangguran di Kota Malang berasal dari lulusan SMK. Yakni, berkisar di angka 29,17 persen atau 9.860 lulusan SMK yang jobless di 2022. Erny menerangkan, permasalahan pengangguran cenderung sama setiap tahun. Kebutuhan tenaga kerja untuk menyerap para lulusan SMK dan kampus masih minim.

Dia menyebut bila lulusan diploma menjadi penyumbang terendah untuk tingkat pengangguran. Hanya berkisar di angka 6,45 persen. �Ini menggambarkan bahwa lulusan diploma lebih diminati pada bursa kerja. Penyebabnya karena lulusan diploma diyakini bisa diandalkan dengan gaji yang tidak terlalu tinggi,� jelasnya.

Namun demikian, secara umum terdapat penurunan tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kota Malang dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2021 lalu, BPS mencatat TPT di Kota Malang mencpai 9,65 persen. Nah, pada 2022 lalu angkanya turun menjadi 7,66 persen.

Sementara itu, Kabid Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja-Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker-PMPTSP) Pemkot Malang Titis Andayani menyatakan, meski angka TPT ada penurunan, namun pihaknya tetap berupaya membantu angkatan kerja mendapat pekerjaan.

Di antaranya, dengan melakukan beberapa pelatihan. Baik sektor formal maupun wirausaha. �Pilihan untuk berwirausaha mandiri ini bisa dijadikan sebagai alternatif, mengingat adanya keterbatasan pada sektor formal,� tuturnya.

Di tahun ini, Disnaker-PMPTSP Kota Malang telah menyusun rangkaian pelatihan untuk calon pencari kerja. Seperti pelatihan barista, desain grafis, digital marketing, olahan pangan, tata kecantikan rambut, dan teknisi telepon seluler. Selain itu, ada pelatihan berupa servis sepeda motor injeksi.

‘’Biasanya, yang mengikuti pelatihan itu mereka yang masuk kelompok usia produktif, dengan rentang usia antara 19 sampai 30 tahun,’’ ujarnya.

ANGKA PENGANGGURAN DI MALANG RAYA

 Kabupaten Malang

  • Sepanjang 2022, tercatat ada 1.481.324 orang yang masuk angkatan kerja.
  • Pada 2022, tercatat ada 97.319 pengangguran.
  • Tingkat pengangguran terbuka dari lulusan perguruan tinggi sebesar 2,20 persen. Ada 2.173 tamatan kampus yang menganggur.
  • Tingkat pengangguran terbuka dari lulusan SMA/SMK sebesar 5,83 persen. Ada 21.949 tamatan SMA/SMK yang menganggur.

Kota Malang

  • Sepanjang 2022, tercatat ada 452.000 orang yang masuk angkatan kerja.
  • Sepanjang 2022, tercatat ada 34.000 pengangguran.
  • Tingkat pengangguran terbuka dari lulusan SMK tercatat di angka 29,17 persen. Ada 9.860 lulusan SMK yang menganggur.
  • Tingkat pengangguran terbuka dari lulusan perguruan tinggi tercatat di angka 25,18 persen. Ada 8.500 lulusan kampus yang menganggur.
  • Tingkat pengangguran terbuka dari lulusan SMA tercatat di angka 12,31 persen. Ada 4.080 lulusan SMA yang menganggur.

Kota Batu

  • Sepanjang 2022, tercatat ada 120.771 orang yang masuk angkatan kerja.
  • Sepanjang 2022, tercatat ada 10.175 pengangguran.
  • Tingkat pengangguran terbuka dari lulusan SMA tercatat di angka 7,23 persen. Ada 735 lulusan SMA yang menganggur.
  • Tingkat pengangguran terbuka dari lulusan SMK tercatat di angka 5,5 persen. Ada 559 lulusan SMK yang menganggur.
  • Tingkat pengangguran terbuka dari lulusan perguruan tinggi tercatat di angka 0 persen.

Sumber: BPS Tiga Daerah di Malang Raya

By admin