JawaPos.com – DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Gresik mulai menyaring para bakal calon legislatif (Bacaleg) untuk Pemilu 2024. Minggu (26/2), sebanyak 70 orang Bacaleg menjalani fit and proper test atau uji kelayakan.
Dalam uji kelayakan tersebut, PKB melibatkan tim penguji. Baik dari internal maupun akademisi. Termasuk dari tokoh atau pengurus Nahdlatul Ulama (NU) setempat. Maklum, PKB dan NU memiliki kedekatan kultur maupun historis.
Di DPRD Gresik, sejak Pemilu 1999, PKB selalu menang. Hanya pada 2014 kalah dengan Partai Golkar. Saat itu, Golkar meraih 11 kursi dan PKB hanya mendapatkan 8 kursi. Namun, di Pemilu 2019, PKB kembali memimpin dengan 13 kursi.
’’Uji kelayakan dan kepatutan (UKK) untuk memastikan seluruh Bacaleg yang terpilih dalam Pemilu 2024, memiliki gagasan atau ide yang tertuju kepada kemanfaatan dan kepentingan rakyat. Bukan hanya sekadar duduk manis saja di dewan,” ujar Ketua DPC PKB Kabupaten Gresik Much. Abdul Qodir.
Untuk memaksimalkan UKK, lanjut dia, pihaknya pun menghadirkan 16 tim penguji. Mereka memiliki pengalaman di bidang birokrasi, akademik maupun tokoh masyarakat. Dia menjelaskan, materi yang harus dimiliki para kader PKB seputar wawasan kebangsaan dan visi misi kepartaian. Termasuk, memahami tugas pokok dan fungsi anggota legislatif.
“Yang tidak kalah penting adalah manjadi problem solver terhadap isu daerah. Dengan begitu, ketika terpilih nanti mereka mampu memberikan kontribusi nyata,” ujar politisi yang juga ketua DPRD Gresik itu.
UKK kali ini diikuti sebanyak 70 kader terbaik. Baik itu Bacaleg petahana maupun pendatang baru. Mereka akan bersaing untuk memperebutkan 50 tiket sebagai Caleg yang diberangkatkan PKB pada Pemilu 2024.
Ditanya soal perolehan kursi di DPRD Gresik, Qodir menjawab diplomatis. Dia memasang target yang cukup realistis, yaitu sebanyak 16 kursi atau naik 3 kursi. “Hitungan tersebut berdasarkan basis massa riil PKB yang tersebar di wilayah Kabupaten Gresik. Karena PKB ini kan partainya orang NU. Kami optimistis target 16 kursi tercapai,” pungkasnya.
Turut hadir dalam UKK itu Ketua PCNU Gresik KH Mulyadi. Dia menegaskan, kelembagaan atau organisasi, PCNU tidak akan ikut dalam politik praktis. Namun, secara kultur banyak warga Nahdiyyin yang mendukung PKB. ’’Saya sendiri secara pribadi sejak dulu pilih PKB. Dan itu saya sampaikan itu saat para kader ketika bersilaturrahmi ke rumah saya,” ungkapnya.
Mulyadi memberikan saran jika para Caleg ingin mendapat dukungan agar sowan ke para tokoh NU. Baik di tingkat kecamatan dan desa. “Tidak apa-apa, dipersilakan. Asal, jangan sampai meminta dukungan di kantor NU atau menggunakan simbol NU. Tidak diperbolehkan itu,” ujarnya.