JawaPos.com–PW Muhammadiyah Jawa Barat gelar musyawarah wilayah (muswil) ke-21 di Kabupaten Cirebon, 25-26 Februari. Tema Muswil tahun ini Memajukan Jawa Barat Mencerahkan Indonesia.
Ketua Panitia Pelaksana Muswil ke-21 Muhammadiyah Jabar Mahmud Syafie menyampaikan sejumlah agenda penting akan dilakukan dalam muswil tersebut. Salah satunya penetapan ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat periode 2022-2027.
Mahmud juga mengingatkan, agar pengurus lama tidak meninggalkan utang.
Acara pembukaan Muswil Muhammadiyah Jawa Barat ke-21 dilaksanakan di Stadion Ranggajati, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, pada Sabtu (25/2). Ketua Steering Committee Rafani mengatakan, Muswil Muhammadiyah Jabar diisi berbagai rangkaian kegiatan lainnya. Salah satunya yaitu musyawarah tarjih yang membahas berbagai persoalan terkini.
”Dimulai dari Jumat (24/2) sore itu sudah ada rangkaian acara. Yaitu musyawarah tajrih. Tarjih adalah sebuah lembaga yang diberi tugas khusus untuk mendalami dan mengembangkan faham-faham keagamaan di Muhammadiyah. Mereka sudah membahas topik-topik aktual yang berkaitan dengan perkembangan terkini,” papar Rafani.
Ketua Panitia Pemilihan (Panlih) Muswil Muhammadiyah Jabar Rizal menjelaskan, mekanisme pemilihan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat periode 2022-2027 akan dilakukan melalui pemungutan suara secara elektronik atau e-voting. Saat ini, sudah ada sekitar 121 orang yang menjadi bakal calon pimpinan wilayah.
Sebelum memasuki proses pemilihan, dia menjelaskan, para bakal calon itu akan lebih dulu mengikuti beberapa tahap proses seleksi. Mulai dari seleksi administrasi dan lain sebagainya. Dari proses itu, para bakal calon pimpinan tersebut akan disaring menjadi 70 orang.
”Nah 70 orang ini, besok (26/2) dalam agenda Musyawarah Pimpinan Wilayah (Muspimwil) itu akan diajukan. Pertama, 70 orang ini akan lebih dulu disahkan sebagai calon sementara. Setelah sah, selanjutnya mereka akan dipilih oleh peserta Muspimwil hingga menjadi 39 orang untuk lima tahun ke depan,” terang Rizal.
Sementara itu, Ketua PW Muhammadiyah Jabar Suhada menyatakan, utang PW Muhammadiyah Jabar itu terkait pengadaan tablet untuk mendukung program Smart School PW Jabar pada akhir 2021. Saat ini, masih menyisakan utang Rp 9,18 miliar kepada beberapa perusahaan. ”Semuanya sedang diurus dan akan diselesaikan,” ucap Suhada.