JawaPos.com–Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember menyatakan, sebanyak 216 rumah dan tiga fasilitas umum terendam banjir di Kabupaten Jember, Jawa Timur pada Jumat (24/2) sore hingga malam. Ketinggian genangan air antara 30 hingga 100 cm.
”Hasil assessment petugas di lapangan tercatat 216 rumah, tiga fasilitas umum, dan satu warung terdampak banjir dengan total warga sebanyak 215 kepala keluarga (KK), 15 di antaranya balita,” kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Heru Widagdo seperti dilansir dari Antara di Kabupaten Jember, Sabtu (25/2).
Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Jember pada Jumat (24/2) siang menyebabkan Sungai Dinoyo dan Kalijompo mengalami kenaikan debit air. Air berwarna cokelat dan berlumpur.
”Luapan air dari sungai mulai masuk ke permukiman warga dengan ketinggian air sekitar 30 cm hingga 1 meter, sehingga sebagian warga harus dievakuasi,” tutur Heru Widagdo.
Dia menjelaskan, banjir menerjang beberapa desa di tiga kecamatan. Yakni Kecamatan Kaliwates, Patrang, dan Rambipuji. Tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir tersebut.
”Rumah warga yang terdampak banjir terbanyak berada di Kecamatan Rambipuji, sehingga Tim Reaksi Cepat (TRC) dan relawan segera melakukan penanganan bencana itu,” terang Heru Widagdo.
Tidak hanya banjir, lanjut dia, Kabupaten Jember juga diterjang angin kencang dan tanah longsor pada waktu yang sama. Bencana angin kencang terjadi di Kelurahan Gebang, Kecamatan Patrang, yang menyebabkan atap rumah warga ambruk.
”Sedangkan tanah longsor menerjang Desa Klungkung dan Karangpring di Kecamatan Sukorambi yang menyebabkan sejumlah rumah warga rusak terkena material longsor,” ujar Heru Widagdo.
Dia menjelaskan, petugas sudah mendistribusikan bantuan logistik ke lokasi terdampak dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk giat penanganan wilayah terdampak bencana. Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kesiagaan terhadap cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana banjir, tanah longsor, dan angin kencang.