JawaPos.com – Ada banyak cara dilakukan Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta Irjen Suwondo Nainggolan untuk mendapatkan keluhan dari masyarakat.
Dia menjaring keluhan warga dengan cara unik. Yaitu menggelar Jumat Curhat. Pada Jumat (24/2), Irjen Suwondo Nainggolan menggelar Jumat Curhat di Pasar Wates, Kabupaten Kulonprogo.
Suwondo Nainggolan mengatakan berdasar informasi yang didapatkan semula di pasar itu ada tukang palak-palak. Kini sudah tidak ada.
“Kalau ada, saya tangkap sekarang. Hari ini saya putuskan untuk mendengarkan dan apa yang bisa kami putuskan. Saya putuskan di sini apa yang dikeluhkan,” kata Suwondo Nainggolan seperti dilansir Antara, Jumat (24/2).
Dia mengklaim situasi di Jogjakarta secara umum berlangsung aman terkendali. Untuk klithih, ribut, dan berlanjut di titik nol sudah dapat teratasi.
Dalam Jumat Curhat, Suwondo mendapat usulan pelayanan kesamsatan dan e-tilang agar lebih didekatkan. “Selama ini kepengurusannya sampai di Jogjakarta atau polda. Kalau di polres atau polsek bisa menghemat waktu,” katanya.
Pedagang Pasar Wates Sri Panuju mengeluhkan gedung megah. Pasar yang di atas makin habis, retribusi sama yang atas dan bawah.
“Mohon jangan disamakan. Kami juga mengusulkan agar pasar pagi di boyong ke atas,” katanya.
Daliyo, pedagang pasar lainnya pun menyampaikan keluhannya. Dia meminta bantuan Polri agar menjelang Ramadan 1444 Hijriah harga pasar bisa tetap stabil.
Keluhan tidak hanya dari pedagang pasar, tetapi juga dari petugas keamanan pasar yang menanyakan payung hukum untuk adanya toleransi waktu operasional pasar pagi.
Menanggapi keluhan tersebut Kapolda Jogjakarta mengatakan, kepentingan pasar adalah kepentingan bersama. Maka dari itu, akan disampaikan kepada pemerintah bersama-sama.
“Untuk ke depannya, bila ada masalah ketersediaan bahan pangan sampaikan kepada kapolsek dan danramil, cari solusinya bersama-sama,” katanya.