JawaPos.com – Pemulihan industri wisata makin mendekati dengan kinerja prapandemi. Pelaku usaha pun getol mengadakan travel fair untuk menggenjot momentum tersebut.
Ketua DPD Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Jatim Wishnu Aji Prabowo menyatakan, arus wisata, baik domestik maupun internasional, sudah mulai berjalan. Bahkan, domestik sudah hampir mendekati rekor prapandemi.
“Yang belum pulih memang perjalanan internasional. Karena negara-negara tujuan baru saja membuka pintu,” katanya setelah membuka Astindo X OCBC NISP Holiyaay Travel Fair di Surabaya kemarin (23/2).
Pada 2022, wisata ke luar negeri masih mencapai 43 persen jika dibandingkan dengan catatan 2019 alias prapandemi. Namun, dia optimistis pertumbuhan pesat terjadi tahun ini.
Jika menggunakan skenario paling buruk, recovery rate wisata internasional mencapai 70 persen. Skenario optimistis, prediksinya bisa 80 persen.
“Nah, travel fair seperti ini punya peran penting. Dengan begitu, masyarakat tahu negara tujuan apa yang sudah membuka pintu dan promo apa saja yang sedang diberikan biro perjalanan,” tuturnya.
Dia menyebutkan, pertimbangan utama turis Indonesia saat ini adalah akses. Wilayah Asia Tenggara dan Jepang menjadi negara destinasi favorit karena tidak memerlukan pengajuan visa untuk berkunjung.
“Selain itu, Eropa, AS, dan Australia mulai dikunjungi,” ujarnya.
Sementara itu, Regional Head OCBC NISP Surabaya Lao Aily mengakui, potensi wisata memang menjadi salah satu yang diincar perseroan. Sebab, pihaknya punya produk tabungan dengan fitur utama untuk menabung 11 valuta asing.
“Tabungan tersebut menjadi favorit bagi nasabah yang sering bepergian ke luar negeri,” ungkapnya.