JawaPos.com- Beberapa gudang di Pelabuhan Kalimas ditempeli poster bernada protes kemarin (23/2). Poster-poster itu ditempel pekerja untuk menindaklanjuti rencana pengosongan gudang milik PT Upaya Export oleh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).
Mahfud, salah seorang pekerja, ikut memprotes rencana pengosongan gudang milik PT Upaya Export. Sudah 15 tahun dia bekerja di pergudangan tersebut. Awalnya, dia menjadi buruh angkut. Kini Mahfud sudah menjabat mandor. ”Selain saya, ada 300 pekerja lainnya. Dengan pengosongan, mereka akan menganggur,” kata Mahfud kemarin.
Para pekerja, lanjut Mahfud, hanya menggantungkan honor dari ongkos mengangkut barang PT Upaya Export. Mereka tidak memiliki keahlian lain. ”Dalam sehari, pekerja mendapatkan upah sekitar Rp 200 ribu,” ungkapnya.
Kuasa hukum PT Upaya Export Rizki Indra Permana menjelaskan, ada empat gudang yang akan dikosongkan. Yakni, gudang nomor 128, 140, 130, dan 144. ”Kami tidak menolak rencana pengosongan gudang. Pengosongan dilakukan secara mandiri,” paparnya.
Namun, dia meminta PT Pelindo memberikan tambahan waktu hingga akhir tahun untuk mengosongkan empat gudang tersebut. Sebab, PT Upaya Export belum mendapatkan gudang pengganti. Perpanjangan waktu itu juga dibutuhkan para pekerja buruh angkut. ”Tapi, permohonan tidak dikabulkan. Pada 27 Februari, gudang harus di-kosongkan,” ujar Rizki.
Rizki kecewa dengan putusan tersebut. Menurut dia, perintah eksekusi dinilai sangat mendadak. Dengan sejumlah pertimbangan, pihaknya akan mengajukan permo-honan penundaan eksekusi kepada Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.
Sementara itu, General Manager Kalimas dan Terminal Gapura Surya Nusantara (GSN) Pelindo Subregional Jawa Dhany Rachmad Agustian menuturkan, gudang bakal dikosongkan sesuai dengan putusan inkracht dari Mahkamah Agung (MA) pada Oktober 2021. Dalam dokumen tersebut, eksekusi berjalan pada akhir Februari. Setelah dikosongkan, empat gudang itu dijadikan pergudangan umum.
Dhany memastikan, pihaknya tidak akan lepas tangan dengan kondisi para pekerja PT Upaya Export. Seluruh pekerja yang terdampak bakal direkrut ulang. ”Mereka masih tetap bekerja di area Pelabuhan Kalimas,” tutur Dhany.