JawaPos.com – Setelah mendarat darurat akibat cuaca buruk pada Rabu (22/2) petang di lapangan Desa/Kecamatan Rejotangan, helikopter rombongan Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Hermanto dievakuasi, Kamis.
Helikopter tersebut terbang sekitar pukul 05.30. Sebelum dievakuasi, heli itu sempat diperiksa oleh teknisi yang didatangkan.
Menurut penuturan salah seorang warga, Slamet, suara helikopter saat dievakuasi berbeda dibandingkan saat mendarat darurat. ”Sudah tidak terdengar suara gemlotak,” katanya.
Selama ”menginap” di lapangan Desa/Kecamatan Rejotangan, helikopter tersebut menjadi tontonan. Semalaman, warga datang silih berganti untuk menyaksikan peristiwa yang bagi mereka sangat langka itu. Bahkan, saat Kapolda hendak melanjutkan perjalanan ke Surabaya, banyak warga yang ingin berfoto bersamanya.
Di bagian lain, insiden pendaratan darurat helikopter tersebut membuat rumah Subardo, salah seorang warga, mengalami kerusakan. Meski demikian, pria 65 tahun itu sama sekali tak menunjukkan raut kesedihan.
Mengapa? Ya, selain polisi memastikan memperbaiki rumahnya, Subardo mengaku mendapatkan banyak momen berharga dari insiden itu. Salah satunya bisa bertemu langsung dengan Kapolda. ”Saya sempat dipeluk beliau,” katanya.
Subardo juga tak menyangka bahwa sang Kapolda sangat ramah dan berbahasa kromo inggil. ”Beliau bilang bahwa pendaratan ini terpaksa dilakukan. Dan kerusakan rumah sepenuhnya diganti,” kata Subardo menirukan ucapan Irjen Toni. (nul/din/c6/ris)