JawaPos.com- Warga di beberapa desa yang terdampak banjir Kali Lamong, Gresik, sangat membutuhkan uluran tangan. Terutama untuk kebutuhan makanan dan air bersih. Maklum, air merendam rumah-rumah mereka. Warga pun praktis tidak bisa memasak. Warung dan toko makanan di sekitar tentu saja juga tutup.
Sudah sejak Senin (20/2) warga di sejumlah desa terkepung banjir. Terutama di wilayah Kecamatan Menganti dan Cerme. Beberapa desa yang terdampak parah antara lain Desa Boboh, Morowudi, Bringkang, dan Beton. Hingga hari ini (23/3) ketinggian air masih lumayan.
Pasokan bantuan makanan dan sembako dari para dermawan memang mulai mengalir ke wilayah-wilayah terdampak. Beberapa dapur umum sudah ada. Baik dari elemen pemerintah maupun organisasi masyarakat. Di antaranya, dari Lembaga Amil Zakat Infak dan Sadaqah Muhammadiyah (Lazsimu), Nurul Hayat, dan beberapa elemen lain.
Namun, karena jumlah warga terdampak ribuan dan menyebar maka tentu butuh banyak pihak yang bergerak. ‘’Kami men-support para relawan yang beraksi di lapangan untuk memenuhi kebutuhan warga terdampak banjir. Terutama kebutuhan makanan dan obat-obatan,’’ kata Ketua Lazismu Gresik Rojak kepada awak media.
Sementara itu, sebelumnya Gubernur Khofififah Indar Parawansa dan Danrem Bhaskara Jaya, giliran Ditpolair Polda Jatim bersama Polres Gresik juga telah meninjau banjir dan memberikan bantuan di beberapa kecamatan. “Kami melakukan pemantauan di beberapa desa, mulai dari Kecamatan Driyorejo, Mengan, dan Cerme yang tergenang air atau banjir akibat dari hujan dan debit air naik. Baik dari Kali lamong dan anak sungai Kali Brantas,” tegas Dirpolairud Polda Jatim AKBP Puji Hendro Wibowo.
Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom menjelaskan, dari pantauannya beberapa pemukiman warga sudah berangsur-angsur surut. “Dalam kejadian ini tidak terdapat korban jiwa. Namun, mengakibatkan tergenangnya jalan desa, jalan raya, beberapa rumah warga dan areal persawahan dan tambak,’’ paparnya.
Dia pun mengimbau kepada masyarakat agar waspada dengan cuaca. Baik hujan maupun angin kencang yang saat ini cukup ekstrem. Setelah siang bersama Dipolair Polda Jatim, Kamis sore Kapolres beserta pejabat jajaran utama (PJU dan Bupati Fandi Akhmad Yani juga mendatangi lokasi banjir. Mereka juga memberikan bantuan.
—
Tiga Kecamatan Banjir Kamis (23/2) Pukul 12.00 WIB
Kecamatan Driyorejo
- Desa Banjaran ketinggian air 10 cm
- Desa Sumput ketinggian air 10 cm
- Desa Krikilan sudah surut
- Desa Driyorejo ketinggian air 10 cm
- Desa Bambe ketinggian air 10 cm
Kecamatan Mengant
- Desa Boboh ketinggian air 80 cm
- Desa Bringkang ketinggian air 50 cm
- Desa Pranti ketinggian air 50 cm
- Desa Gadingwatu ketinggian air 30 cm
Kecamatan Cerme
- Desa Morowudi ketinggian air 75 cm
- Desa Iker-iker geger ketinggian air 50 cm
- Desa Pandu ketinggian air 85 cm
- Desa Jono ketinggian air 70 cm