JawaPos.com – Membuka awal tahun, kinerja anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tercatat cemerlang. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, per 31 Januari 2023, APBN tercatat surplus Rp 90,8 triliun. Jumlah itu setara 0,43 persen terhadap PDB.
“Kalau kita bandingkan dengan (surplus) tahun lalu, naiknya tiga kali lipat. Makanya, growth-nya 207,1 persen,” ujarnya pada konferensi pers Rabu (22/2).
Ani –sapaan Menkeu– memerinci bahwa surplus tersebut berasal dari pendapatan negara Rp 232,2 triliun yang lebih besar daripada belanja negara yang mencapai Rp 141,4 triliun. Pendapatan negara itu tercatat 9,4 persen dari target. Tahun ini target pendapatan negara dalam APBN dipatok mencapai Rp 2.463 triliun.
Pendapatan negara ditopang penerimaan perpajakan yang mencapai Rp 186,3 triliun. Jumlah tersebut terdiri atas penerimaan pajak Rp 162,2 triliun; kepabeanan dan cukai Rp 24,1 triliun; serta penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp 45,9 triliun.
“Dari sisi pendapatan negara, kita overshoot. Lebih tinggi daripada target dan tumbuhnya tinggi juga,” katanya.
Kinerja penerimaan pajak yang sangat baik itu dipengaruhi aktivitas ekonomi yang meningkat pada Desember sejalan dengan libur Natal dan tahun baru. Serta, dampak implementasi Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).
“Ini adalah salah satu yang menggambarkan di satu sisi kita melihat pemulihan ekonomi yang bagus. Dan, reformasi, terutama UU HPP, yang sudah mulai dilaksanakan memberikan kontribusi dari capaian penerimaan perpajakan yang meningkat sangat kuat,” jelasnya.
KINERJA APBN PER 31 JANUARI 2023
-Pendapatan negara: Rp 232,2 triliun (naik 48,1 persen YoY)
-Belanja negara: Rp 141,4 triliun (naik 11,2 persen YoY)
-Surplus: Rp 90,8 triliun (0,43 persen terhadap PDB)
-Keseimbangan primer: Rp 113,9 triliun
Sumber: Kemenkeu