JawaPos.com–Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau pembangunan kawasan rumah menteri di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Nusantara (KIPP IKN), Kalimantan Timur, Kamis (23/2). Pembangunan itu ditargetkan rampung pada Juni 2024.
”Ini yang kita lihat sekarang ini adalah kawasan rumah-rumah menteri. Ada 36 bangunan di sini nanti, yang kita harapkan Juni 2024 itu selesai,” kata Jokowi seperti dilansir dari Antara.
Presiden menambahkan, target penyelesaian itu beriringan dengan target untuk menggelar Upacara HUT Ke-79 Kemerdekaan RI di IKN pada 2024. ”Memang kita ada target 17 Agustus 2024 ada upacara bendera di Ibu Kota Nusantara,” ujar Jokowi.
Presiden mengakui saat ini progres pembangunan kawasan rumah menteri tersebut baru mencapai 14 persen. ”Kalau melihat seperti ini, apabila di persentase memang baru 14 persen, tapi sudah dimulai,” ucap Jokowi.
Kepala negara juga menegaskan tidak ada masalah dari segi anggaran untuk pembangunan kawasan rumah menteri tersebut, sembari menekankan kembali target penyelesaian pada Juni 2024. Sementara itu, untuk kepala-kepala instansi negara lain, juga akan dibangunkan permukiman berupa apartemen yang rencananya dimulai Juni 2023.
”Ada nanti dibangun juga, apartemen juga, yang dimulai Juni nanti,” ujar Jokowi.
Nanti setelah proses pembangunan selesai satu per satu kementerian akan secara bertahap melakukan relokasi ke IKN.
”Ya sesudah selesai, satu per satu lah kita geser yang staf-staf dan karyawan. Menteri PU tadi menyampaikan pada saya nanti Kementerian PU paling duluan,” ujar Jokowi menjawab sembari berkelakar merujuk kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang turut mendampingi dalam tinjauan tersebut.
Mengutip situs resmi Kementerian PUPR, pembangunan kawasan rumah menteri di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN dengan lokasi persil 104 dan 105 telah dimulai pada 7 Desember 2022. Kementerian PUPR menunjuk penyedia jasa PT Adhi Karya (Persero) sebagai pelaksana pembangunan hunian tersebut dengan skema kerja sama operasi (KSO) bersama PT Ciriajasa Engineering Consultant.
Paket manajemen konstruksi tersebut dilaksanakan PT Yodya Karya (Persero), PT Indah Karya (Persero), dan PT Surya Perkasa Raya KSO. Kementerian PUPR menyiapkan dua tipe desain rumah untuk pembangunan tersebut yakni tipe downslope dan tipe upslope dengan luas bangunan 580 meter persegi dan lahan seluas 1.000 meter persegi.