JawaPos.com – Kunjungan Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh ke kantor DPP Partai Demokrat kemarin (22/2) seolah menjadi ajang unjuk kemesraan. Satu barisan dalam Koalisi Perubahan. Cukup banyak agenda yang dibahas dalam pertemuan selama dua jam itu. Termasuk Pilpres 2024.
Hujan mengiringi kedatangan rombongan Surya Paloh di kantor DPP Partai Demokrat di kawasan Pegangsaan, Menteng, sekitar pukul 10.50 WIB. Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bergegas menyambut. Dua tokoh politik itu pun berpayung biru.
Seusai pertemuan, Paloh menyebut AHY pantas menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Anies Baswedan. ”Kalau ditanya pantas, sekali lagi saya katakan, lebih dari pantas,” ujarnya.
Paloh juga memuji sosok AHY. Salah satunya, putra sulung Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono itu dinilai berparas ganteng. Meski demikian, lanjut Paloh, kesepakatan tentang siapa cawapres pendamping Anies masih harus dibahas. Sebagaimana kesepakatan, Anies yang nanti memutuskan langsung berdasar masukan semua partai.
Paloh memastikan, siapa pun yang nanti diputuskan, semua harus dapat menerimanya. Termasuk AHY. ”Yang saya pahami, bagi seorang AHY, cawapres boleh, enggak cawapres juga boleh,” terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, Paloh juga menegaskan bahwa kondisi di internal Koalisi Perubahan sangat baik. Dia menyebutkan, tidak ada perbedaan yang prinsip di antara ketiga partai. Baik Nasdem, Demokrat, maupun PKS. Setelah ini Paloh juga berencana berkunjung ke PKS walaupun sudah pernah melakukan kunjungan. ”PKS kita cari waktu yang cocok,” kata Paloh.
Sementara itu, AHY menjelaskan, kunjungan Nasdem menunjukkan bahwa komunikasi di koalisi berjalan baik. Bahkan, selalu ada kemajuan dari waktu ke waktu. ”Saya ulangi lagi. Nasdem, PKS, dan Demokrat bisa semakin baik dan intensif,” ujarnya.
Karena itu, AHY meminta publik tidak lagi meragukan soliditas koalisi. Dia pun bertekad untuk terus menjaga koalisi hingga tercapai target memenangi kontestasi. ”Yang jelas, kami ingin kapal koalisi ini bisa terus berlayar dan mudah-mudahan tidak hanya berlayar, tetapi juga bisa menang,” tegasnya.
Selain membahas perkembangan koalisi, AHY mengaku berdiskusi tentang isu perubahan sistem pemilu. Menurut dia, Demokrat dan Nasdem tetap sepakat untuk melawan upaya perubahan sistem yang dinilai akan memundurkan progres demokrasi Indonesia ke depannya.
”Kami sepakat bahwa ini harus kita jaga. Jangan sampai ada upaya mengalihkan kita ke demokrasi sentralistis.”