JawaPos.com–Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan kembali bahwa pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara didasari semangat untuk menciptakan pemerataan di Indonesia. Baik dari sisi ekonomi, penduduk, maupun pembangunan.
Pasalnya, menurut presiden, Pulau Jawa sudah memikul 59 persen produk domestik bruto nasional dan 56 persen penduduk Indonesia.
”Betapa sangat padatnya Pulau Jawa sehingga memerlukan yang namanya pemerataan pembangunan sehingga tidak jawasentris tapi indonesiasentris,” kata Jokowi seperti dilansir dari Antara.
Kepala Negara menekankan bahwa pemindahan ibu kota tersebut bukan semata-mata memindahkan fisik bangunan atau gedung pemerintahan. Melainkan memindahkan budaya kerja dan pola pikir baru disertai dengan sistem dan sumber daya manusia yang dipersiapkan secara baik.
”Dengan demikian, kita harapkan nanti ibu kota baru ini betul-betul sebuah ibu kota yang negara lain tidak memiliki,” ujar Jokowi.
Presiden mengingatkan, pembangunan IKN tidak akan selesai dalam sekejap mata, tetapi meyakini bahwa proses tersebut bisa rampung dalam kurun waktu 15-20 tahun ke depan. Ketika pembangunan itu selesai, IKN akan menjadi kota pemerintahan.
Presiden menambahkan, meski nanti tidak lagi menjadi ibu kota negara, Jakarta akan tetap diperbaiki dan menjadi kota bisnis, pariwisata, hingga ekonomi. Gagasan pemindahan ibu kota bukanlah idenya semata. Gagasan serupa pernah diwacanakan Presiden Soekarno medio 1960-an.
”Ini sudah sejak Bung Karno tahun 60. Bung Karno sudah akan memindahkan ibu kota itu dari Jakarta ke Kalimantan, yaitu di Palangkaraya,” terang Jokowi.
Presiden juga menekankan bahwa proses pembangunan infrastruktur di IKN harus memperhatikan aspek lingkungan secara seksama. ”Karena konsep yang ingin kita hadirkan di Ibu Kota Nusantara adalah konsep lingkungan, sehingga sekecil apa pun yang berkaitan dengan lingkungan, itu harus diperhatikan,” kata Jokowi.
Dia bahkan menyatakan akan memberikan teguran tegas apabila menemui aktivitas pembangunan yang tidak memperhatikan lingkungan. ”Saya pastikan, pasti akan saya tegur, karena konsepnya sekali lagi adalah konsep lingkungan,” ucap Jokowi.
Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis Sumadilaga menjelaskan, jalan tol yang menghubungkan Balikpapan dengan kawasan inti IKN akan dibangun sepanjang 47 kilometer. Jalan tol tersebut rencananya juga dilengkapi dengan terowongan bawah laut.
”Rencana awal, kami akan membangun sepanjang 47 Km dengan ada immersed tunnel (terowongan bawah laut) sepanjang kurang lebih 1,5 Km,” papar Danis.
Dia berharap proyek pembangunan jalan tol IKN tersebut dapat berjalan dengan baik dan selesai sesuai target yang telah ditentukan. Danis juga mengharapkan dukungan dari masyarakat sekitar untuk pembangunan jalan tol tersebut.
”Sehingga, cita-cita kita membangun IKN mengawalinya dengan akses yang baik dapat terlaksana,” ujar Danis.