JawaPos.com–Dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Riau memprediksi jumlah pemudik Idul Fitri 1444 H di daerah itu mencapai 4 juta orang. Jumlah itu 5 persen dari perkiraan secara nasional sekitar 80 juta orang.
”Pemudik dimaksud misalnya, dari Jakarta ke Kepri, atau sebaliknya. Kemudian ada juga pemudik antarpulau se-Kepri,” kata Kepala Dishub Kepri Junaidi seperti dilansir dari Antara di Bintan.
Junaidi mengatakan, bakal terjadi kenaikan angka pemudik pada tahun ini seiring kondisi pandemi Covid-19 makin mereda, pembatasan kegiatan sosial masyarakat dicabut, hingga ekonomi yang membaik. Sejak awal 2023, Dishub Kepri bersama seluruh pemangku kepentingan terkait sudah mulai melakukan persiapan menyambut mudik Idul Fitri.
”Salah satunya, melakukan uji kelaikan kapal untuk mudik Lebaran,” ujar Junaidi.
Dia juga memastikan kecukupan angkutan laut penumpang Lebaran 2023. Khususnya di wilayah Kepri yang memiliki luas 96 persen lautan dengan 2.408 pulau.
Adapun total kapal laut khusus kapal cepat berkisar 30 sampai 40 unit. Kapal-kapal tersebut selain melayani penumpang antarpulau di dalam wilayah Kepri, juga melayari hingga ke Dumai, Provinsi Riau.
Selanjutnya, ada pula belasan kapal roro yang dioperasikan PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) yang melayari rute pulau-pulau terluar di Kepri. Seperti Natuna dan Anambas, hingga ke Sintete, Provinsi Kalimantan Barat.
”Kami juga akan meminta operator kapal mengeluarkan semua kapal cadangan guna mengantisipasi lonjakan arus mudik Idul Fitri 2023,” ucap Junaidi.
Sementara itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengalokasikan biaya subsidi sebesar Rp 11,57 miliar pada 2023 untuk pengoperasian KMP Bahtera Nusantara 03 yang melayari rute Tanjung Uban-Tambelan (Kepulauan Riau)-Sintete (Kalimantan Barat). Hal itu sebagai bagian dari program peningkatan konektivitas untuk mewujudkan layanan transportasi yang selamat, aman, dan nyaman di wilayah tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan (3TP).
Komisaris PT ASDP Indonesia Hendar Ristriawan menyebut, tambahan armada laut itu akan meningkatkan pelayanan transportasi di wilayah Kepri yang memiliki luas lautan 96 persen. Peningkatan layanan transportasi juga berdampak pada dukungan distribusi logistik dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
”Salah satu faktor ekonomi tumbuh dan inflasi berkurang, itu adalah transportasi,” ucap Hendar.