JawaPos.com- Pelaku usaha yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) membuat terobosan untuk ikut menekan tingkat pengangguran. Nama programnya rumah vokasi. Itu merupakan wadah untuk menghubungkan pencari kerja dengan dunia kerja.
Program itu disampaikan di hadapan Komisi D DPRD Surabaya kemarin (22/2). Ketua Badan Pengurus Cabang (BPC) Hipmi Surabaya Denny Yan Rustanto menyatakan, rumah vokasi diharapkan bisa berperan mengurangi tingkat pengangguran di metropolis. ’’Kami menyiapkan link and match antara pencari kerja dan perusahaan penyedia kerja,’’ kata Denny.
Rumah vokasi, jelas dia, menyiapkan sejumlah keahlian untuk ditekuni pencari kerja. Mulai bidang kuliner, konfeksi, per-bengkelan, hingga pengelasan. Mereka yang lulus dari rumah vokasi akan diberi sertifikasi. Sertifikat itu bisa menjadi jaminan pinjaman modal usaha ke lembaga keuangan milik pemerintah.
Sebagaimana Bank Jatim atau Bank Perkreditan Rakyat Surya Artha Utama (BPR SAU) Surabaya. ’’Kalau memang sertifikasinya layak, kami mendorong lembaga keuangan pemerintah untuk memberi bantuan permodalan,’’ jelasnya.
Sekretaris BPC Hipmi Surabaya Nuryadi me-nambahkan, pihaknya sudah menggelontorkan bantuan ke 98 pelaku UMKM. Nilainya sekitar Rp 5 miliar. Bantuan tidak disalurkan dalam bentuk uang, tetapi dalam bentuk barang. ’’Kami berikan ke toko kelontong dan UMKM lainnya,’’ papar Nuryadi.
Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Surabaya Achmad Zaini mendukung penuh program Hipmi itu. Menurut dia, rumah vokasi sangat positif dalam membantu pengentasan angka pengangguran di Surabaya. ’’Kami siap berkolaborasi dengan Hipmi,” jelas Zaini.