JawaPos.com- Sampai pagi ini (23/2), total ribuan warga Gresik tengah dirundung nestapa. Tidak menyangka banjir Kali Lamong tetap dan kembali menyapa. Mereka tersebar di sejumlah kecamatan wilayah selatan. Namun, warga yang masih terdampak berada di Kecamatan Menganti dan Cerme.
Satu di antara yang terusir dari rumahnya imbas banjir Kali Lamong adalah warga Desa Bringkang, Kecamatan Menganti. Ada cukup banyak kepala keluarga (KK) mengungsi. ‘’Warga mengungsi di Balai RW. Ada ribuan orang yang terdampak,’’ kata Kepala Desa Bringkang Khusnul Hadi dihubungi Jawa Pos Kamis (23/2) pagi.
Tidak hanya Bringkang. Beberapa desa lain di Kecamatan Menganti yang warganya masih harus berkutat dengan genangan air adalah Boboh, Mojotengah, Pranti, Putatlor, Gadingwatu, Pranti, Mojotengah, Gadingwatu, Hendrosari, Beton, Hendrosari, dan Boteng.
Anggota DPRD Gresik asal Menganti Abdullah Hamdi turut prihatin dengan musibah ini. Dia berharap, seluruh warga yang terdampak terpenuhi kebutuhan makan, tempat istirahat, air bersih, MCK dan tempat ibadah. ‘’Butuh bantuan logistik seperti selimut dan sejenisnya,’’ ujarnya, Kamis (23/2) pagi.
Setelah banjir surut, lanjut Hamdi, pihaknya berharap pemerintah segera melakukan pendataan. Mulai rumah, lahan pertanian atau tambak untuk melihat dampak banjir Kali Lamong. ‘’Seletah itu, cari cara bagaimana membantu kesusahan warga dengan memberikan bantuan yang dibutuhkan,’’ ungkap anggota dari PKB itu.
Selain di wilayah Kecamatan Menganti, banjir juga masih menggenangi sejumlah desa di Kecamatan Cerme. ‘’Morowudi, Dungus, Iker-iker, Guranganyar, Pandu, dan Jono,’’ kata Camat Cerme Umar Hasyim dihubungi Selasa (23/2) pagi. Hanya, warga masih bertahan di rumah masing-masing. Mereka tidak mengungsi.
Kemarin (22/2), pihaknya telah juga menggundang seluruh kepala desa di wilayahnya. Hadir juga Kapolsek Musihram dan Danramil Kapten Inf Toyib. Dalam pertemuan itu, dia berharap warga yang tidak terdampak turut mengulurkan tangan. Memberi bantuan terhadap para korban banjir.
Warga melalui Asosiasi Kepala Desa (AKD) di wilayahnya, lanjut dia, bisa menjadwalkan penyediaan nasi bungkus untuk diberikan kepada warga yang membutuhkan. ”Semoga banjir cepat surut dan normal kembali,” harapnya.
Sejauh ini, banjir Kali Lamong masih menjadi momok bagi warga Gresik yang tinggal di sekitarnya. Sudah bertahun-tahun. Beberapa kali dilakukan upaya normalisasi, toh masih meluap juga. Bahkan, kali ini di beberapa titik debit banjir dirasakan lebih besar.
Tidak hanya Kali Lamong. Banjir besar juga sempat menerjang wilayah Kecamatan Driyorejo pada Selasa (21/2) malam. Volume Bengawan Solo yang meninggi, belakangan juga membuat warga di daerah aliran sungai (DAS) itu tersaput cemas dan waswas.