JawaPos.com- Pemkot Surabaya melalui dinas sumber dan air dan bina marga (DSDABM) tetap menaruh perhatian pada pengentasan genangan. Khusus di kawasan Surabaya Timur, pemkot bakal menormalisasi afvoer Wonorejo.
Kabid Pematusan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya Eko Juli Prasetyo mengungkapkan, pihaknya telah melakukan pembenahan hulu sistem drainase afvoer sekunder.
’’Tahun ini kami lanjutkan. Harapannya, sistem drainase dari hulu sampai hilir tuntas. Ya, salah satunya afvoer Wonorejo,’’ katanya kemarin (21/2). Normalisasi dimulai dari Pompa Wonorejo I sampai dengan Sarono Jiwo, Panjang Jiwo, hingga Tenggilis Mejoyo.
Menurut Eko, pengerjaan tersebut merupakan bagian dari sistem drainase afvoer Wonorejo. Tahun lalu pengerjaan dimulai dengan membangun beberapa rumah pompa di hulu. Misalnya, Rumah Pompa Karah, boezem Jambangan, dan Rumah Pompa Kebonsari.
Secara konsep normalisasi, Eko mengaku sudah tuntas. Tinggal melakukan proses normalisasi dengan mengajukan tender. Dengan demikian, penanganan saluran di hilir dapat sejalan dengan proses yang ada di hulu sungai. ’’Jadi, leveling lebar dan kedalaman sungai disesuaikan. Agar gravitasi serta aliran air berjalan lancar ke arah timur. Biar tidak ada antrean,’’ paparnya.
Eko menambahkan bahwa anggaran yang disiapkan untuk pekerjaan penanggulangan genangan tahun ini mencapai Rp 704,7 miliar. Besaran anggaran tersebut meliputi empat sub kegiatan pada bidang drainase. ’’Ya segitu untuk drainase saja. Seperti pembangunan drainase perkotaan, pengadaan pompa banjir, dan pembangunan saluran-saluran drainase lainnya,’’ jelasnya.