JawaPos.com – Dalam rekaman berdurasi enam detik itu, terdengar suara laki-laki yang mengakui perbuatannya sebagai pemerkosa siswi SMP kelas IX di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Buntut dugaan rudapaksa tersebut, J, siswi itu, sempat masuk rumah sakit (RS) sebelum kemudian meninggal.
”Na iya tersangka kerodo. Matena ia, gentayangang ammengngi (saya tersangka di situ. Mati aku, nanti korban gentayangan),” ucap laki-laki tersebut dalam bahasa Bugis sambil tertawa dalam rekaman yang juga diterima FAJAR kemarin (21/2).
Rekaman itu yang sekarang menjadi salah satu pegangan kepolisian setempat untuk memburu pelaku. Kasatreskrim Polres Bone AKP Boby Rachman menyatakan, pihaknya bakal mendalami siapa sosok dalam rekaman yang beredar di grup siswa tempat korban menuntut ilmu tersebut.
”Memang betul ada rekaman beredar itu di medsos dan banyak diterima rekan-rekan media. Kami pasti akan telusuri itu,” ujarnya.
J diduga diperkosa pada akhir Januari lalu. Korban sempat dirawat di Puskesmas Cenrana, Bone, selama tiga hari sejak Senin (6/2) dua pekan lalu. Tapi, karena tak ada perubahan, keluarga membawanya ke RS M. Yasin Bone.
Lima hari di sana, korban mengembuskan napas terakhir pada Kamis (16/2) pekan lalu. Korban disebut mengalami luka di vagina dan anus. Boby mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak RS M. Yasin sebagai lokasi korban divisum.
Keluarga mengaku sempat kesulitan menemukan bukti pemerkosaan. ”Sebab, korban belum sempat ditanya secara detail oleh pihak keluarga (sebelum meninggal, Red),” ucap salah seorang kerabat korban yang minta namanya dirahasiakan.
Begitu mendapat rekaman di grup siswa tadi, pihaknya langsung menyimpan. Dan kemudian menjadi salah satu bukti yang dibawa saat melaporkan kasus tersebut ke polisi pada Senin (20/2).