JawaPos.com – Gelandang Real Madrid, Luka Modric, menerima tepuk tangan meriah dari semua orang di dalam Anfield menyusul kemenangan 5-2 atas Liverpool di leg pertama babak 16 besar Liga Champions.
Pasukan Carlo Ancelotti bangkit dari ketertinggalan dua gol dari Liverpool, sekaligus membuka peluang lolos Los Blancos menuju perempat final Liga Champions musim ini.
Madrid tampil beringas walau Liverpool sempat unggul lebih dahulu berkat gol Darwin Nunez dan Mohamed Salah. Dua gol Vinicius Jr berhasil membawa Madrid menyamakan kedudukan di babak pertama.
Eder Militao kemudian menggandakan keunggulan Madrid setelah turun minum sebelum Karim Benzema mencetak dua golnya untuk menutup kemenangan tim Ibu Kota Spanyol tersebut.
Inti dari semuanya di lini tengah adalah Modric, yang tampaknya menentang konsep usia musim demi musim.
Pemain berusia 37 tahun itu sekali lagi menampilkan performa kelas dunia di panggung termegah untuk membantu Madrid melalui 15 menit pembukaan yang sulit.
Mantan gelandang Tottenham Hotspur itu berhasil bertahan hingga menit ke-87 saat digantikan oleh Toni Kroos. Saat Modric dan Benzema keluar dari lapangan, semua orang di dalam stadion berdiri untuk menunjukkan apresiasi mereka terhadap gelandang asal Kroasia tersebut.
Terlepas dari hasilnya, pendukung Liverpool tahu bahwa mereka telah melihat sesuatu yang istimewa. Tim tandang meneriakkan nama pemain internasional Kroasia itu saat dia memeluk Kroos dan Marco Asensio memasuki lapangan.
Sementara fans online telah bereaksi terhadap rekaman tersebut dan mereka percaya hanya sedikit pemain sepak bola di dunia yang memiliki rasa hormat yang sama seperti Modric.
“Hanya pemain legendaris yang tidak bisa Anda ingkari,” tulis seorang netizen di Twitter. “Dia memakai kelas master yang harus diapresiasi.”
Sementara yang lain menulis “Sangat mulia mengingat skor pada saat itu.” Dan, yang lain berkomentar “Kami tidak akan pernah melihat pemain lain seperti Luka Modric.”
Terlepas dari kelemahan pertahanan Liverpool pada malam itu, yang tidak dapat disangkal adalah kekejaman juara bertahan La Liga di laga tersebut.
Ancelotti dengan cepat menekankan bahwa pertandingan belum berakhir. Dia yakin Liverpool akan menjadi ujian yang sulit ketika kedua tim bertemu lagi pada leg kedua di Santiago Bernabue pada 15 Maret 2023.
“Itu tidak mudah, terutama melihat bagaimana permainan dimulai. Kami tidak kehilangan kepercayaan diri, dan sedikit demi sedikit kami menguasai bola, dan selalu efektif dalam menyerang,” kata pelatih asal Italia itu, dikutip Sportbible.com.
“Bagian pertama pertandingan ini berjalan dengan baik, dan di leg kedua, kami harus berpikir bahwa kami harus berjuang dan menderita. Itu belum selesai. Liverpool menderita di babak kedua, tetapi di babak pertama kami menderita. Secara keseluruhan, saya puas karena permainannya bagus,” timpalnya.