JawaPos.com – Kakak beradik, Toni Abdinoto dan Beni Kristanto, berkomplot untuk membeli minuman dengan bukti transfer palsu. Minuman itu diantarkan ke alamat setelah bukti transfer dikirim. Namun, setelah delapan botol minuman beragam merek dikirim, pihak restoran baru menyadari bahwa bukti transfer yang diterima ternyata palsu.
Jaksa penuntut umum Parlindungan Tua Manullang dalam dakwaannya menyatakan, kakak beradik itu saling berbagi peran. Si adik, Beni, yang mendekam di Lapas Sleman menelepon Vin+ Lounge and Restaurant Wyndham Hotel Surabaya dan diterima Asisten Manajer Arbi Nuranda Batubara. Beni memesan delapan botol minuman berbagai merek.
Minuman yang dipesan Beni terdiri atas 2 botol merek Macallan 18 seharga Rp 19 juta; 2 botol merek Dalmore King Alexander Rp 13,3 juta; 2 botol merek Glenfarclas 30 Yo Rp 25,2 juta; 1 botol Glenfarclas 40 Yo Rp 21 juta; dan 1 botol Macallan Rare Cask Rp 10,8 juta. Total yang dipesan Beni mencapai Rp 89,5 juta.
Pemesanan itu dilanjutkan kasir Feby Widi Shinta Sari melalui WhatsApp. ”Atas pembelian tersebut, Beni memberikan bukti palsu berupa struk pembayaran melalui mobile banking ke rekening PT Graha Citra Makmur,” ujar jaksa Parlin dalam dakwaannya yang dibacakan di Pengadilan Negeri Surabaya.
Beni kemudian menelepon kakaknya, Toni, untuk mengambil pesanan miras tersebut. Beni lantas menelepon Feby untuk menyampaikan bahwa miras pesanan itu akan diambil kakaknya dengan mobil.
Feby baru sadar delapan botol miras itu belum dibayar Beni. Tidak ada pembayaran yang masuk dari Beni ke rekening perusahaan sebagaimana yang ditunjukkan di bukti transfer. ”Bukti struk pembayaran yang diberikan adalah palsu,” kata jaksa Parlin. Akibatnya, mereka merugi Rp 89,5 juta.
Jaksa Parlin mendakwa Toni telah menipu restoran. Beni yang dipenjara di Lapas Sleman diadili dalam berkas terpisah.
Sementara itu, Toni mengaku tidak menikmati uang hasil penipuan tersebut. Dia hanya disuruh adiknya, Beni, untuk mengambilkan minuman tersebut. ”Saya cuma dapat Rp 1,5 juta untuk bayar anak sekolah. Semuanya Beni yang kerjakan. Saya cuma disuruh ngambil,” ucap Toni.