JawaPos.com – Aktris Clara Bernadeth mengisahkan bahwa dia pernah memiliki pengalaman hidup yang tidak mengenakkan terkait kesehatan mental. Ia pernah mendapat mental abuse hingga kedua orang tua yang hampir berpisah.
“Pernah tuh aku pulang sekolah tapi tidak pulang ke rumah, tapi aku nginep di rumah teman. Aku ngerasa hidup aku gimana? Bingung lah pasti kan. Karena waktu itu orang tua aku mau pisah,” ungkapnya dalam siaran resmi, Selasa (21/2).
“Dengan kepergian aku tuh membuat orang tua malah jadi nggak pisah sebenarnya. Sampai sekarang, puji Tuhan mereka masih bareng. Itu yang sampai sekarang aku punya perspektif berbeda sama keluarga,” tambahnya.
Selain itu, kejadian menyakitkan juga pernah dialaminya. Clara mengatakan bahwa dia sempat mengalami kekerasan emosional.
“Sebenarnya aku dulu sempat mengalami yang namanya emotional abusive sama seseorang. Dia tuh tipenya kalau marah yang teriak, lempar barang,” kisahnya.
“Aku baru sadar, kalau itu termasuk dalam salah satu kekerasan dalam hubungan. Walaupun bukan fisik, tapi secara emosional kita di-abuse. Secara mental aku kena banget,” tambahnya sambil meneteskan air mata.
Bahkan, Clara juga mengaku hal tersebut sampai mengganggu fokusnya. Clara pun bahkan sempat merasa ingin bunuh diri dengan menabrakkan mobilnya.
“Bahkan itu membuat aku bingung, linglung, nggak fungsional secara apapun. Di tengah-tengah itu, aku lagi nyetir sendiri. Pulang dari rumah dia, habis berantem terus diancam, aku sempat merasa apa ‘Gue tabrakin aja ini mobil ya, dia senang kali ya’. Perlakuan dia pada aku tuh membuat aku nggak ada willingness untuk hidup. Tertekan banget hidup aku,” kata Clara.
Namun akhirnya, Clara bersyukur memiliki kakak seorang psikolog, hingga dirinya mengetahui tentang masalah mental.
“Dulu kita belum tahu mental illness itu apa. Mental health issue apa. Dulu tuh belum banyak dibahas. Thank God, kakak aku psikolog, jadi kita banyak ngobrol soal mental illness pentingnya menjaga hati, pikiran kita, dan apapun yang kita lewatin. Kalau trauma itu jangan dikubur, jangan ditutupin, jangan dibiarin,” terangnya.
“Alasan aku tidak jadi mengakhiri hidup, karena waktu itu terbesit ada mamah papah yang nunggu aku di rumah. Dan aku bersyukur banget dikelilingi oleh orang-orang yang mencintai aku. Dorongan dari sekitar kita, itu penting banget. Ketika kita dikelilingi orang-orang yang tepat, benar-benar support dan mencintai kita, itu bisa menjadi motivasi di saat pemikiran rusak itu muncul,” lanjutnya.
Tak hanya itu, Clara juga mengaku bersyukur bisa mendapatkan banyak ujian, karena dengan begitu banyak pengalaman yang ia terima.
“Karena bagaimanapun juga, masalah mental, masalah emosional, apapun yang terjadi dalam diri kita, adalah tanggung jawab kita. Mau masalah dari luar sekeras apapun, tapi kita yang diberi tanggung jawab sama Tuhan untuk menjaga hidup kita sendiri, dengan tidak mengakhiri hidup kita sendiri. Karena bagaimanapun juga, semua masalah akan ada titik terangnya juga,” tambahnya.