JawaPos.com – Lokasi penyisiran korban tenggelam di Kali Jagir diperluas sampai Wonorejo, Rungkut, Senin(20/2). Pada hari kedua itu, petugas gabungan ternyata menemukan dua korban dengan kondisi sudah tak bernyawa.
Proses penyisiran dimulai pukul 07.00 dengan menggunakan empat perahu karet. Sebanyak 70 petugas terbagi di beberapa zona sepanjang Kali Jagir. Yaitu, Jembatan Nginden, Stikom, dan area Mangrove Wonorejo. Sekitar pukul 11.00, ditemukan seorang korban bernama Suharno Abdillah di dekat PLN mangrove.
’’Sekitar 7 sampai 8 kilometer dari titik awal. Posisi tengkurap, mengambang, dan tersangkut pohon,’’ kata Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya Buyung Hidayat Rachman.
Korban yang bekerja sebagai satpam itu bunuh diri pada Sabtu (18/2) pukul 05.00. Seorang saksi Heri Herwiyanto sempat berbincang dan melihat korban melompat dari Jembatan Wonokromo.
Dia lantas meminta bantuan ke petugas kantor pintu air untuk melempar ring buoy. Tapi, korban tak bisa meraih sehingga hanyut terseret arus.
’’Sudah tidak terlihat ketika di buangan air PDAM sisi timur,’’ terang mantan camat Tegalsari itu.
Masih menjadi misteri mengapa saksi dan petugas pintu air tak segera menindaklanjuti. Mereka baru melaporkan insiden tersebut ketika saksi remaja lain melihat orang tenggelam. Sementara itu, Nining, istri korban, baru melaporkan kehilangan suaminya ke Polsek Wonokromo pada Minggu (19/2).
’’Koordinasi dengan keluarga korban, yang bersangkutan memang terbiasa tidak pulang dan tidak ada masalah keluarga,’’ ungkapnya.
’’Atasannya menduga masalah korban terkait utang piutang. Ada juga surat dan barang yang dibawa kedua saksi,’’ terang dia.
Petugas gabungan meyakini korban merupakan orang yang sama. Sebab, korban mengenakan jaket hijau seperti keterangan saksi dua remaja sebelumnya. Pencarian pun akhirnya diberhentikan dan posko darurat dibongkar.
’’Keluarganya sudah datang dan mengiyakan bahwa itu memang Suharno,’’ tuturnya.
Petugas yang sedang berjaga dikagetkan beberapa jam kemudian. Pasalnya, warga sekitar menemukan korban tenggelam lain. Korban kedua itu merupakan seorang laki-laki berusia sekitar 25 tahun. Mengenakan pakaian berwarna hijau kekuningan tanpa identitas dengan posisi tengkurap mengapung.
’’Korban kedua ditemukan pukul 15.05 sekitar 70 meter dari pintu air. Kemungkinan yang terlihat oleh saksi dua remaja itu,’’ jelas dia.
Kedua korban dibawa menuju RSUD dr Soetomo untuk diidentifikasi Tim Inafis Polrestabes Surabaya. Dia mengimbau warga tak berada di area sungai dengan alasan apa pun. Sebab, cuaca cukup rawan dan arus sangat deras.
Terpisah, Kanitreskrim Polsek Wonokromo AKP I Made Sutayana menyampaikan, pihaknya sedang mendalami dugaan bunuh diri Suharno. Sebab, penjaga pintu air belum dimintai keterangan detik-detik korban meloncat. Termasuk alasan penjaga tak segera melapor.