JawaPos.com- Angka kemiskinan di Surabaya sempat melambung saat pandemi virus korona. Tahun ini pemkot menargetkan kemiskinan turun 2 persen. Untuk mencapai target itu, pemkot melibatkan sejumlah pihak, salah satunya Gabungan Organisasi Wanita (GOW).
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, dua tahun berturut-turut angka kemiskinan di Surabaya berhasil ditekan. Dari 5,4 persen menjadi 4,7 persen. ”Kami ingin menargetkan kemiskinan turun lagi sampai 2 persen,” ujarnya kemarin (20/2).
Untuk menurunkan angka kemiskinan, pemkot berkolaborasi dengan GOW. Menurut Eri, sejumlah persoalan bisa diatasi dengan melibatkan warga. Penanganan tengkes misalnya. GOW bisa berperan sebagai pendamping anak stunting. ”Agar angka stunting semakin turun,” paparnya.
GOW juga bisa ikut serta menekan potensi kematian ibu dan anak. Caranya dengan membuat program yang langsung dirasakan oleh masyarakat. Contohnya mengadakan lomba antarkampung. ”Dalam lomba itu, kampung harus berlomba mendata penderita stunting, kurang gizi, dan lainnya,” tutur Eri.
Di sektor pemberdayaan perempuan, GOW bisa mencegah kematian ibu dan anak. ”Kota Surabaya menjadi kota ramah anak berkat peran dari ibu juga,” jelas Eri.
Sementara itu, Ketua GOW Rini Indriyani menyatakan, pihaknya siap mendukung dan berkolaborasi dengan Pemkot Surabaya. Pihaknya optimistis kerja sama itu bisa menjadi solusi atas persoalan sosial serta perempuan di Surabaya. ”Kegiatan yang paling dekat nanti adalah bazar Ramadan. Jadi, kami akan sediakan bahan pokok murah, menggerakkan UMKM dan perempuan,” ujarnya.