JawaPos.com- Budi Mulyadi mendapat tugas dari kantor ekspedisinya untuk mengirimkan satu kontainer kertas. Dari pabrik PT Tjiwi Kimia, Tarik, Sidoarjo ke Probolinggo. Pemuda asal Cibungur, Bungursari, Purwakarta, Jawa Barat, itupun lantas mengangkutnya.
Laki-laki 40 tahun itu mengemudikan truk bernopol AG 8519 UB. Kendaraan milik PT Hacaca Setio Abadi. Budi salah seorang sopir perusahaan tersebut. Dia berangkat Kamis (16/2) pagi. Awalnya, perjalanan dari Tarik, Sidoarjo, terpantau lancar-lancar saja. Truk itu juga dilengkapi GPS.
Nah, masalah terjadi saat truk berada di kawasan Raci, Pasuruan. Truk termonitor mandek di sebuah SPBU. Ketika dihubungi, Budi beralasan bahwa truk tengah mengalami kerusakan. “Distop untuk melakukan perbaikan dan mencari tempat yang aman. Katanya begitu,” ujar Aditia Sugiarto Prayitno, Ops Manager PT HSA, Senin (20/2).
Saat itu, lanjut dia, GPS truk juga berhenti. Pihak PT HAS pun kembali menghubungi pengemudi. Jawabnya, akan mencari petugas di sekitar untuk mengecek kondidi truk. Aditia mengatakan, pihaknya sempat menawarkan untuk memberikan bantuan langsung dari Surabaya.
Namun, pengemudi mengaku bahwa masalah dapat ditangani sendiri. Esok hari atau Jumat (17/2), truk tak melakukan pergerakan. Saat itu, pihak perusahaan berupaya menghubungi Budi. “Dihubungi lagi oleh anak buah saya, ternyata HP sopir mati,” imbuhnya.
Tentu saja, pihak PT HSA panik. Beberapa karyawan lalu menuju lokasi truk kali terakhir berhenti. Ternyata, truk sudah tidak ada. Kondisi GPS juga mati.
Dari rekaman CCTV yang ada di SPBU, truk sempat terlihat berhenti. Namun, tidak lama bergerak lagi. Saat itu, truk dibuntuti kendaraan putih yang tak diketahui nopolnya. “Entah memang memiliki niat atau memang ingin berbuat apa-apa,” kata Aditia.
Kasus dugaan penggelapan itu kemudian dilaporkan ke Polsek Tarik. Kanit Reskrim Polsek Tarik Iptu Rohman ketika dikonfirmasi membenarkan laporan tersebut. “Benar, sudah ada laporan, Bukan pencurian, tapi dugaan penggelapan,” terangnya.