
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jawa Tengah Kombes Pol Sonny Irawan menyebut kebijakan one way nasional ini mulai diterapkan dari KM 70 Gerbang Tol Cikampek Utama (GT Cikatama) hingga KM 414 GT Kalikangkung Semarang.
Kebijakan ini juga diperpanjang hingga KM 442 Bawen untuk mengurai kepadatan lalu lintas di wilayah Jawa Tengah.
“Kami melakukan one way lokal ini karena ada beberapa indikator yang sudah memenuhi syarat,” ujar Kombes Sonny di GT Kalikangkung Semarang, Jumat (28/3).
Beberapa indikator yang menjadi pertimbangan antara lain traffic accounting di GT Cikatama, tercatat 5.000 hingga 5.700 kendaraan melintas dalam empat jam berturut-turut, dengan tren yang terus meningkat.
Termasuk di GT Kalikangkung, volume kendaraan mencapai lebih dari 3.000 selama tiga jam berturut-turut, bahkan ada yang mencapai 4.000 kendaraan.
“Juga berdasarkan radar lalu lintas di ruas tol dalam kota pada KM 423, dan KM 428, jumlah kendaraan sudah melampaui 3.000 unit,” kata Kombes Sonny.
Termasuk rasio volume terhadap kapasitas jalan telah melebihi angka 0,7 persen, yang menandakan kondisi lalu lintas padat, dan perlu intervensi.
“Kemudian kepadatan real-time di tol yang menunjukkan peningkatan signifikan arus kendaraan menjadi alasan penerapan one way lokal guna menjaga kelancaran perjalanan pemudik,” katanya.
Dengan mempertimbangkan indikator-indikator tersebut serta kondisi Jalur Arteri, pihaknya memutuskan untuk melaksanakan one way lokal di Tol Semarang ABC. One way lokal ini dimulai dari KM 429 Tol Dalam Kota hingga KM 442 Bawen.
Kombes Pol Sonny menegaskan bahwa dua jalur, baik jalur A maupun jalur B akan sepenuhnya digunakan untuk arus mudik. Langkah ini diambil untuk memberikan kenyamanan, keamanan, dan kelancaran bagi para pemudik yang bergerak dari wilayah barat menuju timur.
“Kami melihat lonjakan arus yang cukup tinggi dari barat ke timur. Oleh karena itu, begitu indikator-indikator terpenuhi, kami segera menerapkan one way lokal di tol dalam kota,” tuturnya.(wsn/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini: