JawaPos.com – Seorang anak diduga tenggelam di Pintu Air Jagir Minggu (19/2) siang. Tepatnya, di bawah Viaduk Stasiun Wonokromo. Petugas gabungan pun segera melakukan pencarian korban.
Insiden itu diketahui pengguna jalan Azriel Zein dan Muhammad Fairus. Mereka sedang berhenti di lampu merah dari Jalan Ngagel menuju arah Stasiun Wonokromo. Tak disangka, ketika menengok ke sungai, mereka melihat seseorang yang diduga tenggelam.
’’Tangannya melambai-lambai dan kepalanya itu keluar masuk di air seperti minta tolong,’’ kata Fairuz di lokasi.
Mereka lantas menuju ke pos jaga perlintasan kereta api untuk meminta bantuan. Warga sekitar dan petugas segera menghubungi Command Center 112. Namun, korban yang terlihat memakai baju hitam atau hijau garis-garis sudah tak tampak.
’’Sepertinya seumuran 15 tahunan, enggak jelas laki-laki atau perempuan,’’ ucapnya.
Seorang penyelam dari dinas pemadam kebakaran dan penyelamatan pun diterjunkan untuk mencari korban di bawah viaduk. Satu unit perahu karet dari badan penanggulangan bencana daerah menyisir area sungai. Saat itu, arus sungai cukup deras dan membentuk lingkaran.
’’Kami sempat menutup pintu air supaya diduga korban tak terbawa arus vertikal,’’ ungkap Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Surabaya Buyung Hidayat Rachman.
Namun, korban tak kunjung ditemukan hingga pukul 15.30. Pintu air terpaksa dibuka sedikit karena Sungai Gunungsari mulai meluap. Penyisiran pun berpindah ke sisi timur setelah pintu air. Basarnas turut terlibat proses koordinasi. Penyisiran dihentikan sementara pada pukul 17.05 karena kondisi cuaca mulai hujan dan dilanjutkan hari ini pukul 07.00.
’’Posko darurat ada di depan taman Mangga Dua. Kedua saksi masih dimintai keterangan di Polsek Wonokromo. Dikhawatirkan mereka halu, dari awal sudah saya kejar,’’ paparnya.
Sementara itu, Camat Wonokromo Maria Agustin Yuristina menyampaikan, pihaknya telah melakukan pendataan di masyarakat sekitar. Tapi, tidak ada yang merasa kehilangan anggota keluarganya. Upaya preventif juga telah dilakukan melalui pembentukan forum pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat.